Bagian 13

413 23 4
                                    

Hari pertama aku kerja, setelah 2 minggu tidak masuk disambut meriah oleh karyawan karyawan perusahaanku.
Pake acara menyanyi dan balon balon segala.
Ada makan makan juga. Tak kusangka nyawaku yang hampir melayang, bisa ditebus dengan rasa syukur seperti ini dari rekan rekan kerjaku. Terharu aku melihatnya.
Aku tak pernah menyangka kalau mereka begitu menynyangi aku.

Even even yang kami adakaan meraih sukses. Terbukti dari penjualan kami yang melonjak naik.

Saat aku keluar dari ruangan ku menuju lapangan yang dihiasi balon balon itu, ternyata sekaligus ulang tahun Direktur kami.

Kedatangan mereka waktu mengunjungiku di rumah sakit, ada hubungannya dengan ulang tahun direkturku.

"Selamat pagi Andri. Sudah ditunggu pak dilapangan gedung" OB kami memanggilku"

"Iya mas aku kesana" jawabku.

Tepuk tangan menyambut ku dan ucapan selamat bekerja kembali, membuat aku terharu.
Yang paling membuat aku bahagia, ketika direktur, manager keuangan dan manager marketing pusat hadir. Mereka menghampiriku dan mengajak aku duduk sejajar dengan mereka.
Saat pemotongan kue ulang tahun direkturku, potongan kuenya diberikan padaku, aku menangis yang segera dipeluk dipeluk direkturku.
Aku tidak berkata apa apa. Tepuk tangan yang meriah tidak kuhiraukan, karena aku mengingat almarhum ayahku ada pada sosok seorang direkturku.

Demikian juga ketika menyampaikan sambutannya, namaku selalu disebut sebagai anak kandungnya. Kami yang sudah mengerti keadaan anaknya meninggal karena kecelakaan dan kemiripannya dengan aku, mungkin bisa menerima, tapi bagi yabg tidak tau akan timbul rasa cemburu.

Maka, ketika aku menyampaikan kata maaf tidak bisa bekerja selama dua minggu akibat kecelakaan yang memimpa diriku kusampaikan bahwa aku mirip dengan anak beliau, supaya tidak menimbulkan. ekpektasi negatif.

Dengan mengusap air mataku, membayangkan anak beliau meninggal akibat dari kecelakaan, semua tertunduk. Aku  berkata terbata bata akibat isak tangis ku, segera aku ditenangkan manager marketing pusat kami.

Dengan semangat aku meminta kepada seluruh karyawan, saat berkendara harus ingat keluarga yang menunggu dirumah. Mengabaikan masalah bila berkendara.

Ketika aku selesai dan turun dari podium kecil, direktur ku memeluk aku kembali.

"Terimakasih anakku"bisiknya

Tidak banyak pekerjaan yang kukerjakan hari itu selain mendampingi direktur pusat kami.

*****

Aku duduk dikursiku membayangkan kejadian tadi siang, betapa aku dihargai oleh karyawan karyawan yang aku cintai, demikian juga rekan rekan selevelku. Aku merasa berhutang budi kepada mereka semua. Kutekadkan dalam hatiku untuk memperhatikan mereka. Baik masalah sekecil apapun bila mengadu ke aku.

Tok tok tok...

"Masuk..."

"Pak Boss ada tamu, sedang menunggu di ruang tamu. Seorang perempuan pak, katanya Dokter"

"Suruh masuk saja mba Sri" kataku ke resepsionisku. Suruh OB bikin minum dingin buat tamu, aku kopi ya" perintahku.

Kami berbincang bincang tentang sakit ku sampai ke percintaan.

"Bang Andri, mungkin Vio tidak punya harga diri bang, tapi harus vio akui, bahawa Vio sudah jatuh cinta sama bang Andri"

"Setiap orang berhak atas cinta itu Vio, tidak laki laki juga perempuan. Andri hargai keberanian mu dan kejujuranmu Vio. Melihat dokter muda kemaren, de. Mansur kelihatan dia sangat mencintai kamu, pada saat itu juga Andri sudah menutup hati untuk kamu Vio. Andri tidak mau berurusan masalah hati kalau dari awal sudah timbul masalah. Hidup Andri lurus lurus soalnya vio. Itu motto aku"

"Dia yang suka sama Vio bang, Vio tidak ada hati sama dia"

"Ribet urusannya Vio, Andri menghindari itu. Saran saya bukalah hatimu untuk dia. Andri minta maaf tidak busa menerima cintamu saat ini. Vio jangan merasa bersalah atau merasa tidak punya harga diri. Andri cukup dewasa memaknai itu."

Aku bisa melihat dari wajahnya dr. Viola kekecewaan penolakanku. Seandainya aku pria normal, aku akan peluk Viola dan menerima cintanya. Betapa tidak, seorang dokter, cantik nak artis siapa yang bisa menolak dengan tutur kata lembut.
Tapi aku seorang pria yang mencintai atasannya dokter Fian
seorang pria tampan yang telah melamarku, bahkan kami sudah tidur bersama, mana mungkin naluriku bisa bergerak menerima Vio....

Aku hanya bisa mendoakan, Vio berbahagia dengan pilihan hatinya. Siapapun orangnya. Ku antar Viola ke mobilnya tidak putus putus aku minta maaf. Aku minta kami bersahabat saja. Kapanpun dia mau datang ke kantorku akan aku sambut kehadirannya sebagai sahabat.

*****

Ketika aku mau masuk ruangan ku, mba Sri resepsionis kami menggoda ku.

"Heem..ehemmm..."

"Batuk Sri, minum vatigon" kataku disambut ketawanya.

"Ahhh pak boss batuk minum obat kuat. Ternyata pak Bossku diam diam punya bidadari cantik. Seorang dokter lagi"

"Husss...ngegosi aja. Gua cium lo ntar Sri" godaku

"Mau dong pak Boss...hahahaha"

"Udah ...bapak mau masuk dulu ya. Ingat, jangan ngegossip"

"Iya pak boss. Tapi kenyataan ini, bukan gossip pak boss"

"Jiahhh di lajut lagi"

"Iya iya pak boss"
Aku masuk ruangan ku, segera kuhubungi dokter Fian cintaku.

"Iya sebentar...." jawabnya. Mungkin dia di ruangan dokter jadi tidak bisa Asala bicara.

"Hallo sayang, maaf tadi lagi ramai, ini aku dah di luar. Ada apa cintaku."

"Tadi Viola datang mas. Mengutarakan isi hatinya. Dia benar benarencintai aku mas. Kasihan dia aku tolak. Sedih sekali dia."

"Viola sampe datang menyatakan cintanya ke kamu sayang"

"Ini semua gara gara dokter  gantengku. Pura pura ngejodohin orang, tapi hatinya yang tergoda"

"Hahahaha....padahal sudah aku nasehati viola agar menerima pria yang suka sama dia. Yahh sekaligus biar dia menjauhi kamu sayang. Kan aku cinta juga sama kamu"

"Dasar dokter pembual hahahah..tapi kita sudah jadian sayang. Gak papa lah, nanti pura pura tanya saja Viola darimana"

"Tapi berani ya dia. Seorang wanita"

"Lah Andri juga berani bilang sama dokter Fian, bawa Andri suka. Emang kenapa tidak berani. Sakit dok kalau dipendam. Lebih bagus kita mengakui, terserah orang yang kita sukai menilai kita"

"Iya sudah, nanti malam, kamu yang ganteng ya. Biar kulahap tubuhmu Andriku sayang."

"Usah segitu adanya mau diapain lagi, sayang"

"Yang pasti tiap menit Aku semakin Cinta sayang"

"Sama ganteng ku. Andri tidak bisa hidup sepertinya tanpa dokter gantengku"

"Nanti mau dibawain apa sayang"

"Gak usahlah, kan si ibu masak dirumah. Tadi pagi Andri minta dibutin Ayam goreng sambel nalado dan sayur asem. Jadi gak usahlah. Tapi kalau mau bawa,bawa aja kira kira yang Andri suka. Pengen tau, sehati sejiwa gak kita berdua"

"Ya sudah Andri hati hati kakinya ya sayang muuuuuuaaanccchhh"

"Muaaaachhh"

Uhhh dokter Fian seperti remaja saja. Aku cekikikan sendiri  liat tingkahnya. Sok jodohin orang lah, padahal dia yang suka....
Ada juga ya cara mencintai orang dengan menguji dulu.
Yang pasti dokter Fian sudah jadi milikku dan aku jadi miliknya. Semoga bertahan lama.

******







ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang