Bagian 26

355 25 3
                                    

Ruangan praktek dokter Fian begitu ramai kulihat sesampai aku disana. Setelah mebayar taxiku, kupandangi plang yang berdiri didepan bangunan prakteknya. "dr. Fiando Alexius. Sp.BO
dokter umum dan spesialis.

Pantas dia yang nangani aku, di rumah sakit. Dia mengambil umum juga ternyata. Pinter sekali dia.

Aku pura pura mendaftar di adminnya. Mencatatkan namaku, umur, alamat dan keluhanku. Lalu aku disuruh menunggu.
Masih ada 5 pasien didepanku. Aku bersabar menunggu, sambil menunggu, aku keluar menyalakan sebatang rokokku.
Ternyata, lama juga 1 pasien diperiksanya. Sudah 5 batang yang kuhabiskan, baru namaku dipanggil.

Ketika aku masuk, dia membelakangi aku. Dan membaca status keluhanku.

"Andri Ha.....lo..... Andriii....kamu mendaftar sayang" bisiknya memelukku.

"Aku sakit dokter. Dadaku sesak....tolong periksa dokter" kataku akting kesakitan sesak nafas.

"Andriii jangan main main" khawatirnya

"Periksa secepatnya dok" kataku menuju tempat tidur pasien. Dia menutup gordyn ranjang pasien.
Dia membuka bajuku.

"Mana yang sakit Andri"

"Periksa saja dok. Jangan pake stetoskop dok. Pake telinga dokter saja." Dia menempelkan telinganya di dadaku. "Ya begitu dok. Ini dok yang sakit" kataku menunjuk tetekku"
Dia menjilati tetekku, mengisap isapnya, kurengkuh kepalanya
"Bibirku juga sakit dok" dia langsung melumat bibirku, meraba batangku. Dia stop perbuatannya.

"Nakal kamu sayang hahahaha" ketawanya.

"Andri suka melakukannya dok. Mas Fian ganteng sekali malam ini. Andri makin jatuh cinta"

"Mas Fianmu yang jatuh cinta sama kamu sayang. Perlu pengorbanan untuk mendapatkan kamu. Tunggu di rumah saja sayang. Ayo mas antar ke dalam. Masmu tinggal sendiri disini ditemani 2 orang pembantu"
Kami memasuki rumah yang besar itu, duduk disofa empuk.
Dia memanggil ARTnya untuk menyediakan minum untukku. Dia kembali ke ruangan prakteknya.

Karena mungkin tidak enak hati, mas Fian masuk lagi dan membawa aku ke kamarnya. Aku disuruh mandi dan istirahat saja dikamar. Dia meyiapakan kaos dan celana pendek untukku.

***

Saat aku menunggu selesai prakteknya kantuk ku datang daan aku ketiduran. Tidak tau aku berapa lama tetidur di ranjangnya mas Fian, saat aku di bangunkan.

"Andri sayang bangun" suara itu samar samar kudengar. Aku hanya memiringkan tubuhku melanjutkan tidurku.

Aku terbangun ketika aku merasa seseorang mencium pipi ku dan bibirku.

"Ahhhh...mas Fian, nakal ih. Aku ketiduran ya mas. Sorry ya. Bikin lusuh tempat tidurmu."

"Nanti juga ini akan jadi tempat tidurmu sayang."

"Gak usah bercanda ah. Omong omong udahan prakteknya dok"

"Udah dari tadi. Kamu pulas tidurnya"

"Andri ketiduran kok gak ada pelukan ya. Apa aku ini punya pacar apa bukan"

"Andri, aku mau memeluk kamu, tapi tidurmu takut Terganggu. Kamu kelihatan cape' sayang."

"secape cape' badan kalau ada yang sayang sayang juga hilang. Kayak gini nih, : Mas Fian sayang, udah selesai kerjanya ya. Mau dibuatin apa mas, atau mau makan atau mau ehemm ehehh..terus peluk dah...kan ilang cape' nya"

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Where stories live. Discover now