Bagian 32

333 21 7
                                    

Sampai di rumah, kami hanya mengobrol saja hingga mas Fian balik kerja lagi.
Dalan ceritanya Mas Fian memutuskan Xavi, karena dia memang tidak suka dengan sifat mas Xavi yang selalu ingin menang sendiri.
Dia saat dia mau, harus dituruti oleh dr. Fian, sementara dr. Fian setiap hari sibuk tentu tidak bisa melayani.

"Andri, asal kamu tau, sebenarnya aku tidak ada keinginan untuk menemui Xavi. Tapi karena dia ancam aku selalu, setiap dia mau, aku sakit hati. Aku hanya ingin kau, biar pun kau dibawah umurku. Kedewasaan dan wajah mu yang tenang, itu lah yang membuat aku semakin jatuh hati" katanya waktu kami mengobrol.

"Andri sebenarnya sempat tidak mau terima mas kembali. Tapi hatiku, tetap berbicara bahwa kau telah merasuki jiwaku" kataku.
Dia memasang kan kembali kalung yang kulemparkan kepadanya waktu di hotel.

"Nanti mas akan ganti yang baru sayang. Mas janji" katanya memegang ke dua pipiku."

"Nanti malam kau yang tidur dirumahku, Andri, aku ingin kau hadir disana sebelum kau tinggalkan aku" sedih dia berbicara begitu.

"Iya mas, saat praktek aku sudah disana. Apapun yang akan terjadi."

*****

Perpisahan dengan sejawatku dan karyawan yang boleh dikata tidak ada sedihnya karena banyak diisi oleh candaan candaan sehari hari. Hanya saat pak Direktur memberi sedikit nasehat semua terdiam. Dan ketika aku memberi salam perpisahan, tak ada kesedihan. Tidak sesedih percintaanku.

Hanya pada saat aku didaulat membawakan 2 lagu, Ayahnya Rinto Harahap dan Oh Anginnya Rita Butar Butar.
Saat aku menyanyikan lagu Ayah, pak Direkturku naik ke panggung memelukku.
Kurasakan kehangatan pelukan seorang Ayah, hanya saat itu ada kesedihan. Pak Direktur meminta aku membawakan lagu batak Anak Naburju.

Yang bikin aku terkejut, saat menyanyikan Oh Angin, Jason dengan berani naik panggung dan berduet denganku. Saat selesai itulah dia memelukku dan menangis.
Ada apa dengan Jason???
Aku pura pura ke toilet diparkiran, karena mataku, mencari sosoknya. Dan aku menemukan dia bersama kawannya. Saat kudekati, dia sedang terisak.

"Jason...boy...ono opo le...kok nangis" tanyaku agak menunduk karena dia berjongkok.
Dia langsung berdiri yang spontan kuikuti berdiri.
Dia memelukku...kupeluk dia.
Kusuruh kawannya bergabung ke acara agar tidak ada yang melihat kami.

"Sssttt...wis toh le...ojo nangis gitu ...malu dilihat orang" kataku.

"Pak boss, ini hari terakhir saya lihat. Baru saja aku bisa memeluk bapak, sudah berpisah. Saya hanya bisa menatap bapak saja sudah senang, pak. Jason suka sama bapak" kata jujur itu merubah pikiranku untuk menolak permintaan ya, mau mencium aku.

"Jason, kalau itu yang bikin kamu bahagia, lakukan" kataku dibalik toilet parkiran.
Dengan nafsu Jason, mencium aku dan meraba selangkanganku.

"Tidak boleh lebih Jason. Sekarang kamu gabung dengan rekanmu" kataku agak memerintah.
Jason.....ciumanmu sepertinya kau sudah terbiasa melakukannya.
Siapa yang akan jadi korbanmu di perusahaan ini Jason...???

*****

Setelah acara selesai, kami setingkat manager beramah tamah dengan pak Direktur.
Banyak nasehat nasehat untuk aku. Yang harus kucerna dan kulakasanakan nanti.
Ramah tamah yang berlangsung hanya sekitar 45 menitan itu diakhiri dengan doa.

Kami mengantar pak Direktur dengan rombongannya ke parkiran untuk segera ke kota temapat aku bekerja nanti, dengan acara yang sama. Entah kapan dilaksanakan mereka yang tau.

Aku segera ke ruangan ku untuk terakhir kali, karena besoknya aku sudah tidak masuk lagi.
Kupandangi ruanganku, yang membawa berkah dalam pekerjaanku, ku ucapkan selamat tinggal. Kubayangkan kuliahku, dan setelah lulus, dan menjadi management trainee hingga aku bisa duduk di kursi yang sekarang aku pegang, penuh perjuangan. Kuingat ingat saat aku tidak punya uang pertama kali menjadi sales mobil, makan dengan ikan asin goreng tanpa lauk, kini aku bisa membeli apa yang kuinginkan. Mata ku serasa panas ibarat gunung yang mau mengeluarkan magma....

"Ahhh sudah lah Andri, Songsong masa depan yang baru ditempat yang baru...." kata hatiku dalam lamunanku.

"Pak boss, boleh masuk?" Jason sudah berada di pintu ruangan ku membuatku agak bertanya dalam hatiku

"Masuk Le. Ada apa kau kemari Le." kataku sedikit curiga. Pasti ingin menuntaskan hasratnya ini anak.

"Untuk terakhir kali, Jason mau sama bapak..."

"Maksudmu?"

"Jason mau peluk dan cium bapak" katanya bergetar.

"Kan tadi sudah Jason. Bapak sudah memenuhi keinginanmu"

"Terakhir pak boss..."
Kurangkul dia. Kuusap kepalanya. Dia menengadahkan wajahnya, dan....ciumannya benar benar ahli...
Kontolku diraba dan dikeluarkan...dia mengoral aku...
Aku fly....

"Jason sudah...sudah toh Le...kamu saja. Bapak nda usah" kataku terputus putus karena menikmati kulumannya
Tapi aku masih dalam akal sehat ku....

"Jason, bapak bukan Gay...stop" kataku agak keras."Kalau kamu mau menuntaskan hasratmu, seperti kemaren saja Jason. Mau kau tempelin dipaha bapak silahkan"

"Tapi bapak menikmati"

"Bapak tidak akan menikmati, kalau bapak tidak kasihan sama kau Jason. Bapak yakin semua pria kalau diperlakukan seperti yang kau lakukan akan bangun, Jason. Sekarang kau lakukan, bapak mau pulang masih banyak urusan."
Jason memeluk aku menpempelkan kontolnya ke kontolku, hanya beberapa menit, aku merasakan denyutan kontolnya, nafas nya memburu...

"Sudah belum" tanyaku.

"Sudah pak. Terimakasih pak boss." katanya masih berusaha mencium aku....
Bahaya ini mahluk....
Dia meninggalkanku setelah mencium tanganku...
Dan akupun meninggalkan ruangan ku....

Selamat tinggal semuanya....

*****
Aku keluar gedung setelah menyalami security, karena tadi perpisahan tidak ada yang aku lihat di sana.
Aku mencegat taxi, diluar gedung setelah tadi kutolak tawaran security untuk mencegat taxi.

Pindah.....melupakan semuanya. Hanya satu yang tak bisa kulupakan Jason. Gila itu anak. Baru diterima bekerja setelah lulus SMA.....aku banget. Ingat waktu masa SMA mencintai yang lebih tua....koh Liem...
Ciuman Jason, melebihi pria pria yang aku pernah kenal.
Ahhhhhh...ngapain mikirin Jason.
Iya...dia unik. Hanya karena naik motor....bisa terjadi.
Suatu saat aku akan dapatkan kau....iya suatu saat.

Menjelang tengah hari, aku hanya berdiam diri di kontrakan ku, ah lebih baik nanti malam kami ke tempat baruku, dengan 8 jam perjalanan, bisa tiba disana malam hari, jadi bisa nginap dihotel bersama mas Fian

"Hallo darling, apa tampanmu ini  mengganggu."

"Tidak tidak, aku keluar, didalam kurang jelas"
Pasti sama teman sejawatnya dia.

"Ya Andri, tadi didalam banyak orang...ada apa sayang"

"Besok, ada acara gak mas, kita berangkat besok survey tempat kerjaanku"

"Besok ya...nanti aku kabari ya. Mas coba minta izin dulu"

"Aku tunggu mas"
Menunggu kabar dari mas Fian, aku tiduran dikarku. Bingung mau berbuat apa.
Uhhh...bosan juga sendirian, kalau tau begini, diakntor aja tadi enatah ngapain....

Mungkin pengusaha pengusaha yang banyak waktu luang nya, gini kali ya...bosan dirumah, bisa jalan jalan nyari apa yang dia mau.

Tapi aku bukan pengusaha, mau nyari apa? Hahahah...

******

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang