Bagian 49

323 16 4
                                    

Pelukanku ketubuh Leon, serasa membuat darahku mengalir sampai  keubun ubunku. Kutempelkan batangku ke bongkahan pantatnya karena dia membelakangi aku.
Tapi kurasakan badannya bergerak seperti menangis.

"Leon sayang" ku balikan tubuhnya. Dia langsung memelukku. "Kenapa kau menangis, ada apa sayang"

"Bang Andri, memberikan kebebasan pada Leon, itu artinya kita tidak ada ikatan lagi bang"
Isak tangisnya menjadi.

"Leon sayang, bukan berarti tidak ada ikatan. Bathin kita saling terikat sayangku. Bila kau mencintai abang seperti katamu, dengan kebebasan yang abang berikan, apa kau akan melakukannya? Hehh...
Kalau kau tidak melakukannya, berarti kekuatan cintamu menang Leonku. Bila kau melakukan juga dengan hati yang bertolak, berarti cinta yang kau gaung gaungkan tidak punya arti. Itu maksud abang."

"Sama aja bang tidak ada ikatan"

"Terus kalung yang kau berikan ini, apa tidak ada artinya bagi abang? Ini akan ku jaga Leonku. Abang sudah bilang tidak akan ada pria lain selain kamu."

"Beneran bang."

"Sudah bang Andri bilang, kapanpun kau datang, baik diam diam, tidak akan kamu temukan pria dalam pelukan abang. Kapanpun kamu datang. Sudah kutanamkan dalam hatiku, siapapun pria yang datang padaku, abang berharap kamu lah orangnya"
Leon menarik tubuhku ke atas nya, hingga aku menindihnya.
Tak kusia siakaan lagi, kupagut bibirnya. Kami bertarung lagi.
Dengan posisi aku di atas nya, gampang bagiku menuntaskan hasrstku yang dari tadi kupendam.

"Masukkan bang. Posisnya sudah enak ini" kataya.

Dengan sesikit olesan ludahku ke lobang dan kontolku, kuarahkan kontolku.

"Terima Leon..."

"Aaacccchhh....." Teriakan Leon.
Segera kucium bibirnya setelah konttolku masuk kedalam duburunya.

"Goayang bang....Leooon...ssuuukaa iiini"

Kutarik dan kumajukan kontolku.  Leon berusaha membangkitkan kontolnya dengan mengocoknya.

"Baaang Annnddrrii saaa..yyyaannng....aaach...amm
hah...aazshh....aahhh..hahh...terruuss..." Rancunya.

"Eeenaaakk sayaaangg...gini.. ya" kataku sambil memutar mutar kontolku dengan dorongan pantatku.

"Wwiiihhh...baaangg....maakiiin ssaaayyyaaanng Leeoon. Teruskan bang Anddrii..ahhh..hahahah..aaamm..aazshh....uuhhhff..."

"Leeoon...hhaammmpiiirr daaataangg iiiniiihhh....terrriimmmaaa saayaangg...kkeee lluuarrrggg..zsahh..ahh hah ahh hah .ahh .aaaaggghhh" kutekan kontolku saat pejuku keluar.

"Gimana puas gak"kataku masih dengan nafas tidak teratur ketika sudah selesai.

"Makasih abangku sayang"kata Leon setelah kami selesai dengan nafas yang masih memburu.

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Where stories live. Discover now