Bagian 21

365 24 4
                                    

Aku terlambat bangun Sabtu itu, aku dibangunkan ibu pembantuku karena takut aku ada apa apa.
Dengan celana pendek ketat aku keluar dan duduk di teras rumahku sambil mengopi buatan  ibu pembantuku.

"Pagi mas Andri, baru bangun"

"Pagi mas..."
Kakiku keduanya kutumpangkan diatas kursi, hingga bongkahan selangkangan ku mendongak menyembul.

"Mas Andri mau diurut lagi gak nanti, mumpung libur nih mas"

"Hari ini jangan dulu mas. Kan gak boleh ngurut terlalu sering"
Dia malah mendekati ku.

"Ngurut ini mas. Suka saya liatnya. Besar dan panjang"

"Ah mas, jangan keseringan mas. Biar sekali keluar nyembur"

"Gak papa kok mas Andri, kalau mas mau lebih"

"Maksud mas."

"Asal mas Andri mau bayar lebih kaya kemaren, aku mau diperkosa mas"

"Makin gak mengerti aku mas"

"Mas Andri masukin barangnya ke lobangku mas"

"Mas serius"

"Ya mas. Serius."

"Apa gak kesakitan nanti"

"Kalau mas Andri mau, sakit juga tahan ae mas"
Aje gile ini orang, hanya karena dibayar mau melakukan begitu.
Kalau aku mah ogaaaaahhhh bet...
Aku yang memperkosa dapat kartu kredit aja aku nolak.
Lah ini hanya mau dibayar lebih, kok mau ya.....
Punya istri punya anak sudah besar, kok mau maunya gitu loh...

"Nanti ya mas. Lihat nanti. Aku tidak biasa mas melakukannya" bohong dikit lah.

"Beneren loh mas. Tak tunggu kapanpun mas Andri mau"

"Iya mas...ngopi dulu. Bikin di dapur saja mas."

"Iya mas Andri. Terimakasih."
Dia ke dapur membuat kopinya sendiri. Dan gabung sama aku ngobrol ngobrol. Aku tau bahwa dia melakukannya karena keadaan. Kerja serabutan. Untungnya istrinya kerja sama aku.
Dia dibayar pengguna lobangnya,  tidak dipatok. Ampun.....
Lah aku....yang mau dikasih apartemen saja aku tolak, pada hal dia yang mau jadi istriku.
Dunia....dunia....

*****

Tawaran mas tetanggaku kutolak, walau aku tau bagaimana nikmatnya. Tapi aku mencoba untuk menjaga harga diriku. Kuberikan dia uang karena butuh katanya.
Kubilang nanti pasti aku pakai dia.
Aku takut jadi suatu bahan pemerasan nanti. Semuanya harus aku jaga.

Hpku berbunyi, aku minta tolong diambilkan mas tetanggaku.

"I'm here, stay home"

"Sayang aku mau datang. Boleh enggak" suara dr. Fian.

"Aku belum mandi. Emang rencana kemana dokter."

"Kita jalan jalan sampai minggu. Nginap di hotel"

"Enggak lah mas. Lakukan sendiri saja, atau ajak temanmu yang lain. Kalau aku enggak mas. Terimakasih."

"Andri pasti takut kan? Aku serius Andri. Aku ingin kita berdua"

"Seperti aku bilang, enggak mas"

"Aku ke rumahmu ya"

"Jangan mas. Aku mau jalan jalan ke ladang menikmati kebon sama mas tetanggaku, suami ART ku. Lain kali saja ya mas"

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang