Bagian 30

325 20 1
                                    

Masih di jalan raya mau belok ke rumah Leon menghentikan mobilnya, dia melihat mobil terparkir di halaman kontrakan ku.

"Bang...."
Aku langsung melihat arah pandangan Leon.
dr. Fian.....

"Anjing juga itu orang, berani beraninya datang"

"Bang Andri, Leon tau bermasalah sama dia, tapi Leon minta tenang bang. Jangan emosi, please. Leon takut, kalau abang sudah marah"
Kulihat wajah Leon yang agak pucat karena ketakutannya.

"Iya Leon, abang akan berusaha tenang." kutarik nafasku dalam dalam dan kuhembuskan.
Leon membelokkan mobilnya masuk pekarangan kontranku.

Ternyata mas Fian tertidur tertidur.

"Leon kamu masuk dulu. Biar abang bangunin Fian"

"Jangan marah bang."
Aku menunkkan kepalaku. Leon...dari dulu kamu selalu ketakutan liat orang berdebat.

Kupandangi wajah lugu mas Fian, aku tau dia berbuat dengan Xavi karena terpaksa. Tapi sampai kapan dia dibawah ketiak mas Xavi...
Kubelai rambutnya dan pipinya.
Fian terbangun. Dia langsung memelukku

"Andriii.."
Aku tidak membalas pelukannya.
Dia hanya terisak, kelelahan.

"Mas Fian tidur dikamar saja ayo" kataku menarik tangannya.

"Ada mas Leon" Leon melihatnya seperti cemburu.
Sewaktu mau aku keluar tanganku ditariknya.

"Please stay with me Andri."

"Andri mau ngepak barang barang andri mas."

"Kau mau kemana Andri." dia bangun dari tidurnya dan mengikuti aku keluar.

"Leon, bisa cerita Andri mau pindah kemana ngepak ngepak gini?"

"Dokter belum tau? Ini semua gara gara kita, aku, Xavi dan dokter. Bang Andri mau pindah"

"Andri mau pindah kemana"

"Ke kota ******. Bang Andri mau melupakan semuanya"

"Benar Andri...kau mau pindah"

"Ya mas. Aku minta pindah. Ingin mulai hidup baru"

"Secepat itu Andri"

"Semua akan cepat berlalu, semua akan berubah mas. Nunggu waktunya saja" kataku datar.

"Kapan mau pindah Andri."

"Minggu depan mas. Lusa ada perpisahan di kantor."

"Cepat sekali...."

"Mau nunggu apa mas, wong hidup juga dewean, apa yang mau dipikir"

"Leon?"

"Dia yang antar Andri kesana. Mau cari kontrakan"

"Kalian balikan Andri"

"Kira kira bagaimana kelihatannya mas."
Fian langsung pergi meninggalkan kami. Tidak tau apa yang di pikiran nya. Aku mengejarnya ke mobilnya.

"Mas Fian kenapa? Ngambek gitu"

"Mas memang tidak pantas sama kamu Andri. Aku sudah berkali kali menyakiti kamu"

"Andri tidak merasa sakit. Mas Fian itu sudah merebut sebagian tempat dihatiku. Hanya aku tidak bisa menerima kejadian yang dilihat mataku sendiri. Mas kan sudah tau, kalau aku mencintai seseorang, akan kuselidiki dia sampai kemanapun"

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Where stories live. Discover now