Bagian 44

299 18 0
                                    

Pergantian Tahun sebentar lagi, akan tiba.
Teman temanku yang sejak pulang ibadah berkumpul ditempatku, pulang satu persatu kerumahnya. Karena tradisi di kampungku wajib kumpul bersama keluarga, untuk berdoa bersama memanjadkan syukur kepada Yang Maha Kuasa dan bersalam salaman setelah mengakui kesalahan yang diperbuat sepanjang tahun.

Demikian juga Aku dan keluargaku, Aku menangisi segala perbuatanku yang disengaja ataupun tidak, kepada Mamaku, bang Andra dan adekku Roy. Mengharap mereka tidak ingat lagi akan kesalahan dan dosa yang ku perbuat. Dengan bersudjud dipangkuan Mamak ku, tangisku seakan mewakili semua salah dan disaku ke Mamak tercintaku.
Bergantian, Bang Andra dan adek kami Roy.
Mamak kami memberikan berkatnya untuk kami bertiga.
Malam penuh pesona, penuh keihklasan hati.

SELAMAT TAHUN BARU.

******

Setelah selesai acara dirumah masig masing kawan kawanku datang lagi melanjutkan obrolan, nyanyian dan semuanya.
Roy adekku sibuk dengan membuat minuman pesta Tahun Baru.

Ini baru malam tahun baru, gimana besok...bathinku.

"Andri, sini sebentar nak"
Mamakku memanggilku. Walaupun hanya aku yang dipanggil, bang Andra dan Roy ikut juga menghadap Mamak kami.

"Besok gimana, harus ada yang bantu, gak mungkin Andri dan Roy yang melayani. Soalnya tadi ibu ibu pada bilang mau datang Tahun Baruan"

"Coba panggil siapa kek, gadis gadis mak, biar bisa masak dan melayani tamu" kataku mengusulkan.

"Iya bang Andra coba ya, abang ke sana dulu" bang Andra langsung keluar meminta bantuan buat besok.
Kami masih ngobrol ngobrol bertiga ketika bang Andra membawa 3 orang cewe yang ikut kemaren bantuin.

Kubisikkan ke mereka bertiga, untuk membantu. Nanti akan kukasih amplop buat beli bedak.
Aku langsung dirangkul mereka.

"Bang Andriiii...baik sekali."
Mamakku langsung menarik tangan mereka.

"Udah ya gadis gadis cantik. Anakku jangan dipeluk peluk. Biar kesampaian ya....heh...ayo nagaku..."kata mamaku melepas mereka.

"Ahhhhh bibi....Anaknya benar benar dikandangi...masa baru bentar meluk udah dilepas" kata salah seorang dari mereka.

"Iya nih bibi....gak asyik ah..."

"Sudah sudah...jadi besok kalian datang ya mulai pagi" kata bang Andra.

"Makan dulu kuehnya...." tawarku ke mereka.

"Ihhh ini kue enak nih, bang Andra benar benar berkelas ya...kalau yang lain mana ada yang begini" celetuk mereka.

"Bisa aja kau menarik hati anakku. Besok jangan lupa ya sayang cewe cewe mantik" mamakku masih dekat denganku.

"Iya bibi cerewet..besok kami datang demi bang Andri yang ganteng itu, bukan untuk bibi"

"Ehhh...mantik....anakku itu tidak bisa kalian colek colek" mamakku enggak kalah

"Bi...asak tau aja ya, dulu Bang Andri itu teman kami main petak umpet. Bibi jangan melarang larang."

Hahahaaha..kami tertawa semua.
Memang benar, mereka belum menikah, dulu temanku saat bermain apa saja.
Masa lalu....ehemmm

*****

Ramai, kata itu yang tepat untuk hari ini. Tradisi kami salam salaman sekalian maaf maafan.
Karena masih banyak orang yang dirumah, terpaksa yang baru datang hanya salam saja, sampai ada yang menyeletuk.

ANDRI DAN KISAHNYA The End. ( GAYLOVE)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon