Chapter 39 Distrik Merah (1)

545 58 3
                                    

Malam yang bahagia dan langit yang dihiasi ribuan bintang tak lupa juga malam yang penuh canda tawa. Malam ini seluruh pilar, anggota pemburu iblis, dan termasuk keluarga Kagaya sedang menikmati hidangan tak lupa juga beberapa botol sake sudah di hidangkan disana.

Kyojuro yang sudah di perbolehkan keluar oleh Shinobu dan bisa pulang ke kediamannya dan juga besok dia harus mengikuti latihan pemulihan.

Uzui, sang pilar suara sedang asik meneguk segelas sake dan sudah tergeletak beberapa botol sake di sampingnya. Kanroji pun sama, dia sudah mabuk berat yang di bantu oleh Obanai di sampingnya.

Uzui dan Kanroji sudah bersiap untuk adu panco disana dan meja yang udah disiapkan oleh kakushi. Semua orang bersorak untuk menyemangati mereka berdua yang mereka semua pilih siapa yang akan menang.

Brak!

Uzui tepar dilantai dan adu panco pun di menangi oleh Kanroji. Kanroji berdiri, dia pun langsung menaiki meja yang di hadapan nya sampai berbicara ngelantur yang sudah mabuk berat, Obanai yang melihatnya merasa khawatir, dia terus membujuk Kanroji untuk turun dari atas meja, tapi hasilnya nihil Kanroji tidak mendengarkan apa perkataan Obanai dan terus berbicara ngelantur sambil mengangkat botol sake yang ada ditangan nya.

Himeko sedang bersama Nezuko, Kanao, Aoi, dan Trio loli. Nezuko yang selalu berada di pangkuan Himeko dengan tubuh anak-anak, Kanao yang selalu bersandar di bahu kanan Himeko dengan memainkan koinnya, tapi dia sedikit suka berbicara dengan Himeko tapi kalau dengan yang lain dia selalu melempar koin nya terkadang dia juga diam. Untuk Aoi, dia sedang bermain dengan trio loli.

Puk!

Himeko merasakan bahwa ada seseorang yang sedang bersandar di bahu kirinya, dia pun menoleh. Rambut hitam panjang dan ujungnya hijau mint dengan kedua mata yang tertutup.

"Anu Mui-kun kenapa kamu ada disini? Kenapa tidak berkumpul dengan para pilar?"ucap Himeko.

"Di sana terlalu berisik, aku butuh ketenangan jadi aku pun pergi."ucapnya dengan mata yang masih tertutup.

Nezuko yang mendengarkan pembicaraan Himeko dan Mui langsung memainkan rambut panjang milik Mui, dia yang merasa rambutnya ada yang memainkan langsung membuka ke dua matanya untuk melihat siapa yang memainkan rambutnya. Mui melihat ke samping dan ternyata yang memainkan rambutnya adalah Nezuko, dia terus menatap Nezuko beberapa menit setelah itu dia langsung menutup lagi ke dua matanya.

Dari kejauhan terlihat Kyojuro yang sedang asik bercanda ria dengan yang lainnya, tapi tiba-tiba dia melihat pilar kabut berjalan menuju Himeko yang sedang duduk dengan temannya di sana. Kyojuro terkejut dengan tingkah Mui yang langsung bersandar di bahu Himeko, Himeko pun seperti mengizinkan nya Mui bersandar di bahunya dan berbicara berdua saja. Kyojuro merasakan bahwa hatinya sedikit sakit dan sesak melihat kejadian hal kecil tersebut, dia bertanya kepada dirinya sendiri, kenapa dengan dirinya?
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya

Himeko sedang membantu Senjuro dengan sekeranjang ubi yang sudah di rebus oleh nya sendiri. Ubi yang dia bawa untuk Aniki nya yang sedang latihan pemulihan, tidak lupa juga Senjuro membawa sebotol air untuk Aniki nya.

Dilain tempat

Kyojuro terlihat lelah karena telah selesai dengan latihan pemulihan nya. Di wajahnya terlihat banyak sekali keringat apalagi di keningnya, bukan hanya itu saja pakaian yang dia pakai dan rambutnya nya pun sudah basah yang banjiri oleh keringat miliknya siapakah yang melihatnya kaum hawa akan tergoda.

Bruk!

Suara bokong yang di jatuhkan di atas tatami, Kyojuro terus menarik nafas dan menghembuskan beberapa kali.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz