Chapter 66 Awal dari Perang Besar (2)

291 38 2
                                    

Oyakata-sama beserta istri dan kedua anaknya yang mendengar teriakan tersebut langsung menoleh, Muzan yang ada disana pun ikut menoleh ternyata itu adalah Himeko yang di incar juga oleh Muzan dan di belakangnya bersama seorang pilar.

Oyakata-sama hanya bisa tersenyum sebagai balasan gadis tersebut, saat itu juga ledakan besar menghancurkan kediaman Ubuyashiki. Di saat itu juga Himeko membuat kubah pelindung untuk dirinya dan juga seorang pilar yang ada dibelakangnya. Seorang pilar tersebut tampak terkejut saat melihat langsung saat kejadian tersebut.
Himeko memejamkan kedua matanya, setelah itu dia membukanya.

"Byaku eyes!"ucap Himeko pelan.

Kedua mata Himeko berubah menjadi warna putih, kedua mata tersebut bisa menembus asap tebal yang terus menyelimuti mereka semua. Pilar yang ada di belakang Himeko tersebut mulai berteriak, keringat dingin terus bercucuran di pelipis mereka berdua, Himeko terus saja memanggil ke tiga Yokainya dia ingin tahu apa rencana mereka berhasil.

"Ritsu-chan! Rinu-chan! Rineko-kun! Jawab!!"gumam Himeko dengan tubuh nya terus bergetar ketakutan.

Tubuh Himeko terus bergetar ketakutan dan keringat dingin terus bercucuran sendari tadi, dia terus berdoa kepada Kami-sama dan juga mengandalkan ketiga Yokainya tersebut.

"Nona, mereka semua sudah selamat. Kini mereka sudah berada di kediaman kupu-kupu dan mereka ditemani oleh Aoi dan trio loli."ucap Rinu.

"Dan sekarang Ritsu-chan sudah berada ditempat dimana anak ketiga Ubuyashiki berada."ucap Rineko menambahkan.

"Yokata~ Arigatou Rinu-chan, Rineko-kun. Sekarang giliran mu Rinu-chan untuk menolong Tamayo-san."ucap Himeko.

"Ha'i"ucap Rinu.

Saat Muzan sudah bisa terlihat diantara asap tebal, tubuhnya tertusuk oleh paku bercabang yang keluar dari tubuhnya sendiri dan membuat nya tidak bisa keluar dari paku bercabang tersebut. Tiba-tiba saja dadanya sudah tertusuk oleh sesuatu, ternyata itu ulah Tamayo yang menusuk Muzan dengan menggunakan tangan nya sendiri dan paku bercabang nya pun ulahnya dengan menggunakan jurus darah iblis nya dan bukan hanya itu saja kabut asap pun ulah dari Tamayo.

Terlihat kertas seperti jimat di seluruh tubuh Tamayo. Tamayo terus berbicara kepada Muzan sampai kedua matanya mengeluarkan air mata, iyaa dia menangis, menangis karena kehilangan suami beserta anaknya karena kesalahan sendiri.

"JADI UNTUK MENEMBUS DOSAKU! KAU DAN AKU AKAN MATI DISINI!! HIMEJIMA-SAN! TOLONG LAKUKAN!!"teriak Tamayo yang masih mengalirkan obat-obatan kedalam tubuh Muzan.

Gyomei datang dari arah belakang Muzan, tubuhnya pun sudah banyak ditempeli kertas seperti jimat langsung menyerang tepat di kepala Muzan. Tapi, beberapa detik kemudian kepala Muzan beregenerasi kembali.

"Jurus Darah Hitam : Rantai Berduri."ucap Muzan sambil melambaikan satu tangan nya ke arah Gyomei. Keluarlah rantai berduri tersebut dari tangan Muzan yang akan melilit Gyomei, Himeko yang melihatnya langsung menghilang kubah nya dan berteleport ke arah Gyomei, setelah itu berteleport kembali ke tempat Himeko semula.

"Ishimoto Himeko, Rengoku Kyojuro."ucap Gyomei.

"KURANG AJAR!! APA YANG SUDAH KAU LAKUKAN PADA OYAKATA-SAMA!!"teriak Sanemi.

Satu persatu pilar sampai di tempat, mereka semua terkejut karena melihat kediaman Ubuyashiki yang sudah hancur lembur tidak ada yang tersisa sedikitpun.

"DIA ADALAH MUZAN! KIBUTSUJI MUZAN!! DIA TIDAK AKAN MATI MESKIPUN KEPALANYA DIPENGGAL!!"teriak Gyomei kepada para pilar semua.

Seluruh pilar terdiam, baru kali ini mereka melihat wujud asli Muzan, kecuali bagi Tanjirou dan Himeko yang ingin sekali langsung maju ke depan. Tapi mereka berdua juga harus melakukan hal lain, jadi tidak boleh terlalu jauh. 

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora