Chapter 51 Uppermoon 4 dan 5 (3)

261 29 0
                                    

Di tempat lain

Muichiro masih terperangkap di baskom air kematian, dia terus menyerang kesana kemari untuk bebas dari baskom air itu tapi hasilnya nihil baskom air itu tidak pecah sama sekali dan nafas Muichiro nampak sudah kehabisan, dia sempat berputus asa dan akan mati, tapi bayangan Tanjirou datang dan berbicara kepada Muichiro.

Di sisi lain tempat nya di sebuah gubuk.

Kanamori sedang berusaha menghalang-halangi Gyokko, tapi dia malah terluka dan tersungkur kebelakang. Haganezuka yang tidak jauh dari sana, dia sedang fokus mengasah katana milik Tanjirou.

Gyokko memberi beberapa pertanyaan, tapi Haganezuka terus fokus mengasah katana milik Tanjirou. Gyokko merasa kesal karena pertanyaan nya tidak di jawab, dia langsung menyerang mereka berdua.

"TIDAK!!"teriak Kanamori.

Tapi serangan tersebut digagalkan oleh seseorang yang tiba-tiba muncul, seorang gadis seusia Nezuko dan memakai topeng rubah di wajahnya.

"Eh?!"

"Siapa kau?"ucap Gyokko kesal karena serangan nya digagalkan.

"Siapa aku? Kau tidak perlu tahu siapa aku! Yang ku inginkan kau harus mati sekarang juga!!"ucap gadis itu di balik topeng rubah nya.

"Akan ku jawab pertanyaan mu tadi, alasan kenapa dia tidak mau mengukir namanya di pedang sehebat itu, karena satu karakter adalah satu-satunya tujuan dia membuat pedang itu. Pedang itu ditempa hanya dengan satu alasan itu. Apa jawaban ku sudah cukup puas?"ucap gadis itu.

"Kau!! Membuatku semakin kesal!!"ucap Gyokko.

Kembali ke Tempat Muichiro.

Bayangan Tanjirou masih berbicara dengan Muichiro yang sudah tidak bisa lagi menahan kesadaran nya. Penglihatan yang sudah mulai kabur dan mulai kehabisan nafas.

"Kau tidak boleh mati!! Bertahanlah, Tokitou-san!! Aku pasti akan mengeluarkan mu dari situ!! Aku akan menyelamatkan mu, sialan!!"ucap Kotetsu sambil berusaha menusuk-nusuk baskom air itu dengan pisau.

"Sial!! Sebenarnya ini benda apa sih? Ini terlalu kenyal dan menjijikkan!!"ucap Kotetsu lagi.

"Bahkan aku saja tidak bisa memotong benda ini. Jadi tidak mungkin kau bisa melakukannya. Kau punya masalah yang lebih besar untuk dikhawatirkan. Pergilah, lindungi kepala desa, mungkin itu mustahil untuk mu.. tapi bawalah pisau yang kau pegang itu dan larilah."batin Muichiro.

"Oh gawat!! Dibelakang mu!! Oi! Di belakang mu!!"batin Muichiro sambil membuka mulutnya.

"Oh! Aku ta-"

Wussshh!

"Eh?!"

"!!"

"Kau tak apa-apa?"ucap gadis bertopeng kucing merah.

Crash!

"Kenapa ikan itu tiba-tiba tertebas? Siapa pelakunya?"ucap Kotetsu.

Laki-laki bertopeng kucing hitam tiba-tiba berada di depan Muichiro, dia mengangkat topengnya sedikit dan mengambil nafas yang banyak, setelah itu dia menggigit sedikit dinding baskom air itu dan langsung menyalurkan kepada Muichiro.

Bayangan Tanjirou terganti oleh bayangan ayahnya Muichiro, setelah itu dia menangkap udara itu dan langsung menggunakan pernafasan bebas.

"Napas kabut jurus kedua : kabut berlapis!"ucap Muichiro.

Baskom air itu langsung pecah dengan cepat.

"Uhuuk! Uhuuk! Uhuuk!"Muichiro terbatuk-batuk beberapa kali.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenWhere stories live. Discover now