Chapter 40 Distrik Merah (2)

459 50 7
                                    

Terlihat Uzui yang masih menampilkan tampang kesalnya dan benjolan tingkat yang berada di atas kepala karena ulah Shinobu.

Flashback On~

"Pertama, aku tidak mau dijual.
Kedua, jangan halangi aku untuk melakukan sesuatu.
Dan ketiga-"ucap Himeko tergantung.

"Syarat ketiga?"ucap Uzui.

"Ara~ Ara~ Ada apakah ini? Tadi aku dengar ada ribut-ribut di sekitar sini."ucap Shinobu muncul tidak tahu dari mana.

Deg!

"Mati aku."batin Uzui.

Himeko pun berbalik dan tersenyum. Sumi, Naho, dan Kiyo yang ada disana berlari menuju Shinobu dengan tangisan nya, Aoi dan Kanao pun mengikuti tri loli tersebut. Trio loli itu menceritakan secara detail kejadian tadi, Aoi yang hampir kepala menunduk tidak mau melihat reaksi Shinobu, dan Kanao yang sudah gugup dan keringat yang bercucuran karena takut reaksi Shinobu. Shinobu menengok ke arah Himeko, dia masih tersenyum bahwa cerita trio loli itu sepenuhnya benar.

Perempatan imajiner tercetak jelas di jidat Shinobu tapi masih dengan senyuman khasnya. Uzui yang melihatnya sudah merinding dan ketakutan, dan tiba lah Uzui menerima jitak kan dari Shinobu hingga sang empu meringis dan menunduk.

Flashback Off~

"Kau benar-benar gadis sialan."ucap Uzui kesal kepada Himeko.

"Bodo Amat."ucap Himeko.

"Kita akan kemana Uzui-san?"ucap Tanjirou.

"Kita akan pergi ke tempat penuh nafsu dan ketamakan di Jepang."ucap Uzui.

"???"

"Maksudnya setelah kalian besar nanti kalian tidak boleh ke tempat itu."ucap Himeko.

"Distrik Merah tempat iblis tinggal."ucap Uzui.

"Dengarkan aku! Aku adalah dewa dan kalian adalah sampah!"ucapnya lagi.

"Dengarkan aku! Aku adalah dewa dan kalian adalah sampah!"ucapnya lagi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"BACOT!"batin Himeko kesal.

"Sebagai dewa apa kekuatan mu?"ucap Tanjirou polos.

Terlihat Zenitsu yang sedang mendumel di dalam batin sama seperti Himeko sekarang.

"Pertanyaan yang bagus! Aku adalah dewa yang menguasai keindahan, DEWA PERAYAAN!"ucap Uzui.

"Salam kenal Dewa Perayaan. Aku Inosuke-sama, aku adalah Dewa Gunung."ucap Inosuke sambil menunjuk dirinya sendiri.

Himeko, Zenitsu, dan Uzui memasang wajah jijik, lain hal nya dengan Tanjirou, dia memasang wajah polosnya.

"Apa yang kau katakan? Itu benar-benar menjijikkan!"ucap Uzui menunjuk ke arah Inosuke dengan memasang wajah yang masih sama.

"Kau sama saja tidak ada bedanya dengan si topeng babi."batin Himeko dan Zenitsu.

"Sudah ngobrol nya, mendingan kita cepat-cepat pergi. Lebih cepat itu lebih baik."ucap Himeko.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenWhere stories live. Discover now