Chapter 63 Pelatihan Pilar (5)

305 38 3
                                    

Tindakan repetitif adalah sebuah teknik yang membuka kelima panca Indra. Dengan menggunakan tindakan repetitif, kau bisa meningkatkan konsentrasi mu di saat tertentu. Tindakan repetitif juga adalah dimana kau mengingat orang-orang yang kau sayangi atau kemarahan dan kenangan pahit. Hal tersebut membuat detak jantung dan temperatur mereka meningkat.

"Ok, akan ku coba yang dikatakan oleh Genya-kun."ucap Himeko.

"Kenangan?"batin Himeko.

Ingatan masa lalu yang dia tidak mau mengingat nya lagi terlintas di pikiran Himeko, membuat dia marah sekaligus sedih saat mengingat hal tersebut.

"GAAAAAHH...!"teriak Himeko sambil mendorong batu besar.

Awalnya Himeko tidak bisa melakukan nya, tapi akhirnya dia bisa menggunakan semua kekuatan nya berkat 'tindakan repetitif' itu. Dan setelah beberapa kali percobaan, setelah Himeko melakukan nya berulang kali, tubuhnya mulai mengingat bagaimana cara mengeluarkan kekuatan itu melalui tindakan ini.

"Sial! Masih kurang!! Kalau aku lengah sebentar saja, aku akan langsung kehilangan kekuatan dan batu ini berhenti terdorong. Jangan gunakan tanganmu saja!! Gunakan kakimu juga!! Tubuh bagian bawah punya otot lebih banyak dari pada tubuh bagian atas!!"batin Himeko.

"Astaga! Sedikit lagi, ayo cepat!!"ucap Himeko.

Di tempat Tanjirou.

Terlihat Tanjirou sudah tepar di tanah, keringat bercucuran bagaikan air terjun dan dia dehidrasi karena tidak minum apapun selama latihan mendorong batu besar tadi.

Tidak jauh dari sana Inosuke sedang berusaha mendorong batu besar tersebut sambil mengingat-ingat makanan tempura. Dan Zenitsu yang masih melihat di balik pohon sambil membatin jejeritan karena melihat kedua temannya sudah berhasil mendorong batu besar tersebut sedangkan dirinya belum bisa. Seekor burung Pipit datang dan memberikan surat kepada Zenitsu.

Kembali lagi ke tempat Himeko berada.

Akhirnya Himeko berhasil mendorong batu besar tersebut melewati kota, kini dia sedang duduk sambil bersender di pohon besar dan rindang di dekatnya sama seperti Tanjirou tadi, keringat bercucuran bagaikan air terjun sudah membasahi bajunya dan dia mengalami dehidrasi karena tidak minum apapun selama mendorong batu besar tersebut.

"Hiks.. apa aku akan mati? Aku belum mau mati kami-sama, aku masih belum mewujudkan impian ku hiks.."ucap Himeko.

"Emang impian nona apa?"

"Mewujudkan cita-cita, membahagiakan orang tua, sama sekolahin adik. Emangnya apalagi?"ucap Himeko.

"Oh, kupikir impian nona itu pengen punya suami atau pacar dan anak, hehehe.."

"Gelud kuy, lapangan luas."ucap Himeko.

"Hehehe... Gomen.. peach..."

"Nih minum dulu nanti pingsan siapa yang repot?"

"Ya.. ya... Arigatou."ucap Himeko.

Glek... Glek... Glek...

Byur!

"Wih, mantap seger. Oh, iya untuk nanti udah dipersiapkan Ritsu-chan? Rinu-chan? Rineko-kun?"ucap Himeko.

"Ha'i, semuanya sudah 100% dipersiapkan dengan bagus tidak ada perkecualian."ucap Rineko.

"Berarti saat nanti Ubuyashiki, istri, dan kedua anaknya melakukan bom bunuh diri kloning kalian dan aku menyelamatkan nya. Saat para pilar dan anggota pemburu iblis menyerang Muzan, Muzan akan memerintahkan Nakime menjatuhkan semuanya ke dalam dimensi yang Nakime buat termasuk aku akan jatuh juga ke dalam. Aku juga tidak tahu apakah aku akan ikut jatuh di tempat yang sama? apa Muzan sudah menyiapkan lagi dimensi untuk ku seorang saja? Dan kau Ritsu-chan aku mau kau membantu ke tiga anak Ubuyashiki yang masih disana, kau juga sudah membuat rancangan tersebut kan?"ucap Himeko panjang x lebar.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenWhere stories live. Discover now