Chapter 43 Puncak Pertarungan (1)

364 50 7
                                    

"Aku Suma, kami istrinya Tengen-sama

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Aku Suma, kami istrinya Tengen-sama. Aku tak pandai dalam bertarung, jadi jangan terlalu berharap ya kepala babi."ucap Suma.

Makio pun memukul Suma dari samping.

"Suma, jangan bersikap seperti orang lemah! Aku tak suka seperti itu."ucap Makio.

"Tapi Makio-san, aku benar-benar tak pandai dalam bertarung, aku juga seorang pecundang yang tak berguna, bahkan aku juga tidak bisa melindungi semua orang. Akulah yang tertangkap duluan, mungkin aku juga yang akan mati duluan."ucap Suma.

Selendang tersebut berbicara pada mereka semua, tapi tiba-tiba saja Zenitsu datang dengan keadaan masih tertidur. Dia memotong selendang tersebut dengan teknik pernafasan petir nya.

"Sebaiknya kau tidur selamanya saja kawan."ucap Inosuke setelah melihat Zenitsu.

"Kita akhiri saja!"ucap Inosuke sambil menyiapkan kedua pedangnya, setelah itu Inosuke memotong semua selendang yang ada di depannya.

"Jangan diam saja kawan."ucap Inosuke, lalu mereka berdua kembali memotong semua selendang.

Boom!

Tiba-tiba saja dari atas terdengar suara ledakan besar membuat mereka melihat ke atas , ternyata dalang dari ledakan tersebut ulah Uzui. Dengan cepat Uzui memotong semua selendang jelek itu.

"Itu Tengen-sama!"ucap Suma.

"TENGEN-SAMA!!"teriak Makio.

"Makio! Suma! Maaf, aku terlambat."ucap Uzui.

"Kalian sudah melakukan pekerjaan dengan elok, aku tau kalian bisa melakukan nya gadis-gadis ku yang cantik."ucapnya lagi sambil menepuk kepala Makio dan Suma secara bergantian.

Makio, Suma, dan Uzui saling berpelukan, membuat Inosuke menatap jijik di balik topeng nya.
.
.
.
.
.
"TARIK KEMBALI KATA-KATA MU SIALAN!!!"teriak Himeko yang tidak bisa lagi menahan amarahnya.

"BERISIK KAU WANITA SIALAN!!"teriak Daki sambil menyerang Himeko dengan selendang nya.

Himeko pun melompat beberapa kali ke belakang, setelah itu dia menebas semua selendang yang menuju ke arahnya.

Sebuah selendang muncul dan langsung menyatu dengan tubuh Daki. Himeko mempunyai firasat buruk karena Daki sekarang terlihat semakin kuat setelah selendang yang muncul tadi menyatu dengan tubuh Daki. Bukan hanya itu saja Tanjirou yang berada di samping Himeko merasakan nya juga.

Tanjirou pun maju untuk menyerang Daki, tapi Daki dengan cepatnya melompat ke atas genteng salah satu rumah. Rambutnya yang asalnya berwarna hitam perlahan menjadi putih dan aura yang keluar semakin jahat membuat semua orang takut kepadanya dan inilah sosok Daki yang sebenarnya.

Deg!

"Penampilan nya berubah. Baunya sangat jahat, membuat tenggorokan ku sampai sakit sekali."batin Tanjirou.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora