Chapter 46 Akhir dari Pertarungan

430 50 3
                                    

Pertarungan terus berlanjut dengan sangat sengit, Tanjirou, Zenitsu, dan Inosuke terus menyerang Daki secara bertubi-tubi sambil merubah rencana mereka. Sementara Himeko dan Uzui mereka terus menyerang Gyuutaro dan untuk Hinatsuru, dia sudah berlari untuk bersembunyi menyelamatkan diri.

"AHAHAHAH... Gerakan mu perlahan mulai tumpul! Siapa yang harus kehancuran pertamakali?!"ucap Daki sambil menyerang mereka bertiga menggunakan selendangnya.

"Selendang nya terus mengarah ke Tanjirou-kun, dan terlihat kendur.. meskipun hanya sedikit!! Itu yang kurasakan, anggap saja seperti itu!!"batin Inosuke.

"KALAU KITA MEMILIH UNTUK MENYERANG DARI SEGALA ARAH, SERAHKAN SAJA PADA KECAKAPAN AYUNAN PEDANG GANDAKU YANG MENAKJUBKAN SIALAN!!

KITA BERTIGA AKAN MENGALAHKAN GADIS IBLIS INI!!"teriak Inosuke.

"BAIK! ZENITSU-KUN LINDUNGI INOSUKE-KUN!!"teriak Tanjirou.

"Kay!!"

Mereka bertiga terus menyerang secara bertubi-tubi dengan jurus pernafasan mereka, sampai akhirnya Inosuke berhasil memotong kepala Daki dengan kedua pedang milik Inosuke.

"BAGUS INOSUKE-KUN!!"teriak Tanjirou.

"Kepala, kepala, kepala!! Sekarang tinggal bawa pergi jauh-jauh! Agar mereka tidak bisa menyambungnya lagi!!"ucap Inosuke sambil membawa kepala Daki jauh-jauh.

Tapi tiba-tiba saja sabit Gyuutaro menembus dada Inosuke membuat Tanjirou terkejut dan berteriak.

Brak!

Inosuke terjatuh dari atas genteng.

"Kenapa dia ada disana? Uzui-san dan Himeko-chan seharusnya..."batin Tanjirou sambil melirik ke bawah terlihat Uzui terkapar dengan tangan sudah terpotong dan terkena racun Gyuutaro sementara Himeko dia terkapar di bawah reruntuhan. Karena Tanjirou terus melihat ke bawah selendang Daki pun menyerang Tanjirou sampai Zenitsu harus tertimpa reruntuhan karena menolong Tanjirou.

"Wah kau masih hidup ya? Kau benar-benar beruntung kawan. Yah selain keberuntungan, kau sudah tidak punya apa-apa. Menyedihkan sekali kawan, semua orang kecuali dirimu sudah jadi tidak berguna sekarang."ucap Gyuutaro kepada Tanjirou.

Himeko membuka ke dua matanya, dia langsung menyingkirkan reruntuhan yang menimpanya. Setelah itu dia melihat sekitar, terlihat Uzui yang terkapar dengan tangan yang sudah terpotong dan terkena racun Gyuutaro, Inosuke yang tertusuk di bagian jantung nya, Zenitsu yang tertimpa reruntuhan sama seperti dirinya, dan Tanjirou terdiam di hadapan Gyuutaro yang sendari tadi berbicara. Sementara Daki, dia sedang duduk di atas genteng sambil melihat Tanjirou dan kakaknya.

Setelah selesai menyingkirkan reruntuhan Himeko berjalan menuju mereka dengan membawa sebuah kunai di tangannya.

"Aku, aku sedang bersiap-siap."ucap Tanjirou.

Bruk!

"KAKAK! KAKAK! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN?!! CEPAT BERDIRI!!"teriak Daki.

"Tubuhku tidak bisa bergerak dengan baik, apa yang terjadi? Kawan ini aneh! Padahal itu hanya sundulan dari manusia biasa."batin Gyuutaro.

"Kunai?! Siapa yang menyerangku dengan kunai saat dia menyundul ku?"batinnya lagi.

"Wah maaf ya membuatmu tidak bisa bergerak, SEKARANG TANJIROU-KUN!!"teriak Himeko.

"WAAAAGH.....!!"teriak Tanjirou berusaha memotong kepala Gyuutaro.

"ONI-CHAN!!"teriak Daki dari atas.

"Ini tidak mungkin terjadi! Kepalamu tidak akan terpotong oleh orang seperti mu!!"teriak Daki lagi.

Daki pun akan menyerang dengan selendang nya, tapi tiba-tiba saja Zenitsu dengan secepat kilat memotong semua selendang yang menuju kearah Tanjirou dan Himeko.
Zenitsu terus menyerang Daki secara bertubi-tubi dengan pernafasan petir nya, katananya berhasil mengenai leher Daki tapi karena leher Daki seperti selendang Zenitsu terus berusaha sampai Daki terdorong sampai belakang.

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang