1. Caught

19.4K 1.1K 48
                                    

Seorang pria dengan setelan tuxedo yang melekat sempurna di tubuhnya tengah tersenyum penuh kemenangan. Ingin tahu apa yang membuat dirinya begitu senang saat ini? Ya, ia berhasil menangkap seseorang yang selama ini ia cari.

Axel Orion Maverick, nama pria tersebut. Pemilik Maverick Holdings yang bergerak di bidang perbankan. Perusahaan yang ia kelola kini menempati peringkat kedua sebagai perusahaan terbesar yang memiliki aset tertinggi di Amerika Serikat.

Tahun ini usianya 34, sudah tidak muda memang. Namun, usia hanyalah sebuah angka right? Buktinya, di usianya yang sudah tidak muda itu, tubuhnya tetap bugar dan kekar. Dada bidang, pundak lebar, perut yang berbentuk seperti roti sobek, tubuhnya sudah seperti seorang atlet. Ia terlihat seperti raksasa jika berdiri di sebelah orang yang memiliki perawakan kecil, pasalnya ia memiliki tinggi 190 cm, yeah! Untungnya tidak sampai 200 cm.

Tok... Tok... Tok....

"Masuk." Ia mempersilahkan si pengetuk pintu tersebut memasuki ruang kerjanya.

Datanglah dua orang pria dengan pakaian serba hitam dan tubuh yang besar. Ia membungkuk sebagai tanda hormat kepada Axel.

"Mr. Maverick, orang tersebut sudah kami tahan di ruang bawah tanah." Lapor salah satu pria berpakaian hitam itu.

"Bagus. Tidak perlu mengikatnya, kirim 10 orang untuk menyiksanya. Ingat, hanya menyiksanya. Urusan nyawa, biar aku yang mengurus." Titah Axel.

"Tetapi ia adalah wanita tuan,"

"Aku tidak peduli dengan wanita jelek itu, suruh dia mengaku siapa yang mengutusnya." Ucap Axel.

"Baik tuan."

Kedua pria itu membungkuk hormat dan meninggalkan Axel di ruangannya. Axel tersenyum miring karena merasa sebentar lagi dendamnya akan terbalaskan. Ia tidak peduli jika pelaku tersebut pria atau wanita, atau mungkin nenek-nenek sekali pun. Sungguh, ia tidak akan merasa iba sama sekali.

Selain terkenal akan ketampanan dan kekayaannya, ia juga dikenal sebagai orang yang kejam dan tidak memiliki belas kasihan. Apalagi jika menyangkut dengan keluarganya. Siapa pun yang berani menyentuh orang yang ia cintai, maka ia pastikan nyawa orang tersebut akan habis di tangannya. Ia tidak akan mengampuni siapa pun yang menyakiti orang yang ia sayangi. Sangat protektif bukan?

Contohnya seperti saat ini. Ia menangkap wanita yang diduga adalah pembunuh adiknya satu tahun yang lalu. Adiknya ditemukan tidak bernyawa dengan bekas tembakan di dahinya. Ia tidak tahu apa motif dari penembakan itu. Untung saja temannya yang bernama Nolan bisa membantunya, sehingga ia tidak terlalu repot mencari wanita itu.

Ia sendiri tidak tahu seperti apa wanita itu. Apa tubuhnya berotot? Memiliki banyak tato? Ya, sepertinya mirip dengan bayangan yang ada di kepalanya. Tetapi yang pasti, ia mengakui jika wanita itu hebat. Huh, siapa suruh berani berurusan dengannya? Wanita berotot yang malang. Axel terkekeh karena pikirannya sendiri.

***

"Siapa yang mengutusmu?!"

"Mengutus apa? Aku tidak mengerti!" teriak wanita itu.

"Jangan pura-pura tidak mengerti!"

"Aku tidak tahu."

"Kau menantang kami sepertinya."

Dua pria bertubuh tegap maju dan melepas ikatan wanita itu.

Bugh!

"Aw!" cicit wanita itu saat merasakan pipinya tertinju oleh salah seorang pria secara tiba-tiba.

"Mengapa terburu-buru sekali?" ucapnya sambil memegangi pipi sebelah kiri.

Pria itu tampak kebingungan dengan reaksi yang diberikan wanita itu.

Falling In Love With A KillerWhere stories live. Discover now