5. Are You Still Virgin?

18.5K 912 136
                                    

Warning 21+
If u guys don't like it, skip it.

***

Alexa membuka matanya perlahan, tidurnya terganggu oleh sinar matahari yang menyorot wajahnya.

Ia mengerutkan keningnya saat tidak mampu menggerakkan kedua tangannya.

Ini kamar siapa? Jelas ini bukan ruang tempatnya dikurung. Kamar ini lebih besar dan mewah. Ia juga berada di atas ranjang king size. Mengapa kamar ini penuh dengan warna merah? Terkesan seksi sekaligus menyeramkan.

Alexa berdecak kesal saat menyadari kedua tangannya sudah di borgol di sisi-sisi ranjang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alexa berdecak kesal saat menyadari kedua tangannya sudah di borgol di sisi-sisi ranjang. Oh bahkan kedua kakinya pun bernasib sama. Sialan! Pasti pria itu yang melakukannya. Tetapi, untuk apa ia memindahkan Alexa di kamar ini?

"Sudah bangun rupanya,"

Suara bariton milik Axel tiba-tiba saja terdengar. Ia menoleh dan mendapati pria itu dengan pakaian santainya. Tentu saja, ini hari libur. Jadi ia tidak harus pergi ke kantor.

Alexa menatap Axel dengan sorot tidak suka. Meskipun badan berotot yang tercetak di kaus oblong pria itu cukup mengalihkan perhatiannya.

"Mengapa aku di sini?" tanya Alexa.

"Kau tidak ingat? Semalam kau mabuk dan menggodaku." Ucap Axel.

Alexa membulatkan matanya. Ia ingat dirinya minum-minum semalam, namun apakah benar ia sampai menggoda pria itu?

"Aku tidak suka meniduri wanita mabuk. So, bisa kita mulai sekarang?"

Alexa kembali membulatkan matanya. Apa-apaan dia?! Dia pikir Alexa tidak jijik jika dalam keadaan sadar seperti ini?

Sementara Axel sudah tersenyum miring menatap Alexa. Rencananya sebentar lagi akan berhasil. Ia akan membalaskan dendam adiknya pada wanita ini.

Axel sengaja mengikat kedua tangan dan kaki Alexa. Itu semua ia lakukan agar ia leluasa untuk menyentuh tubuh wanita itu. Jika tidak seperti ini, maka bukan adegan seks yang akan tersaji nantinya. Yang ada, ranjang itu berubah menjadi ring tinju yang menjadi tempat Axel dan Alexa bergulat.

Ia sendiri sudah mengetahui kehebatan wanita itu dalam bela diri. Tentu akan sulit menidurinya jika ia masih dapat bergerak leluasa.

Axel naik ke atas ranjang. Dengan matanya yang tajam, ia menatap Alexa.

"Apa yang ingin kau lakukan brengsek?!"

"Mencicipi tubuhmu."

Alexa memberontak. Namun, kedua tangan dan kakinya tergores oleh borgol-borgol sialan itu. Alexa mendesis perih.

"Aku tidak suka wanita pemberontak sepertimu." Ucap Axel.

"Maka cari saja wanita penurut yang siap memberikan lubangnya untukmu kapan saja." Ucap Alexa.

Falling In Love With A KillerWhere stories live. Discover now