Extra Part!

10.8K 534 67
                                    

Kalo ada typo, komen aja ya😉
Enjoy!💖

***

"Sudah hubungi klien kita yang berasal dari Jepang? Ah siapa namanya?"

"Yoshikazu. Sudah kuhubungi."

"Sudah atur jadwal pertemuanku dengan Mr. Jeremiah?"

"Sudah."

"Agendaku satu bulan ke depan?"

"Sudah."

"Bagaimana dengan tempat untuk launching produk baru kita?"

"Sudah kusewa gedung dan sudah kupastikan semuanya aman. Mereka juga sudah mulai mendekorasi sesuai dengan design yang sudah kita pilih."

"Okay terakhir, kau-"

"Sudah kuhubungi dokter pribadimu untuk mengecek kesehatanmu, begitu pun dengan dokter gigi. Aku juga sudah reservasi salon untuk perawatan kulit dan kuku-kukumu," sela seorang pria yang sedari tadi tengah berbicara dengan atasannya.

"Kau memang selalu dapat diandalkan," ucap seorang gadis yang berusia dua puluh tiga tahun.

Shea Rebecca Maverick, gadis itu sudah beranjak semakin dewasa. Ia menduduki posisi sebagai wakil direktur di perusahaan ayahnya. Sudah lama sekali ia mempelajari hal-hal tentang perusahaan ini hingga akhirnya ia mampu menjabat sebagai wakil direktur utama, tentu saja ayahnya masih menempati posisinya sebagai direktur utama di perusahaan itu karena Shea masih terlalu muda untuk duduk di posisi itu.

Tidak, ayahnya tidak memaksa Shea untuk menjadi penerusnya. Orang tuanya membebaskan semua anak-anaknya untuk mengejar mimpi masing-masing. Namun, inilah mimpi Shea. Menjadi business woman adalah impiannya sejak remaja. Ia ingin membuktikan bahwa bukan hanya pria saja yang dapat mengendalikan perusahaan, menjadi seorang pimpinan yang disegani, tetapi wanita juga bisa menjadi pemimpin jika mereka mau.

Setelah adik paling kecilnya bertumbuh dewasa, barulah Shea akan menyingkir dan memberikan kesempatan untuk adiknya itu memegang tanggung jawab perusahaan. Lagipula, apabila saat itu terjadi, mungkin Shea sudah menua atau memiliki keluarga dan itulah waktunya ia untuk berhenti.

***

"Ini semua adalah masakan Gwenny, aku hanya membantunya sedikit," ucap Alexa.

Gadis yang bertumbuh tidak kalah cantik dengan kedua kakaknya itu tersenyum manis. Ia baru berusia lima belas tahun namun keahlian memasaknya tidak dapat disepelekan. Ia mengambil kursus memasak karena ia bermimpi untuk membuka restoran saat ia sudah dewasa. Ia pun sangat senang karena seluruh anggota keluarganya mendukungnya, bahkan mereka bersedia menjadi korbannya saat ia baru belajar memasak. Namun kini, semua yang ia masak dapat mereka nikmati karena memang kemampuannya semakin bertambah.

"Ini sangat lezat, sangat berbeda dengan saat pertama kali kau memasak," ucap Axel sambil terkekeh mengingat hasil masakan Gwenny dahulu.

"Sepertinya kau memang harus membuka restoran," ucap Shea.

"Benar, aku akan sering berkunjung untuk mendapatkan makanan gratis," sahut Alyssa.

"Restoranku akan gempar jika kedatangan supermodel sepertimu," ucap Gwenny.

Ya, kakaknya itu memang mengambil sekolah modeling. Awalnya mereka sempat terkejut dengan permintaan gadis itu pasalnya modeling dan Alyssa benar-benar berbeda. Gadis itu selalu berpakaian seadanya dan jarang memikirkan penampilannya. Ia juga bersikap seperti laki-laki.

Namun, gadis itu menyampaikan tujuannya. Ia memang jarang memikirkan penampilannya, namun ia menyukai fashion. Ia mengagumi bagaimana para supermodel berjalan memeragakan busana yang mereka pakai. Lagipula, siapa yang tahu setelah memasuki dunia modeling perlahan sikapnya tomboy-nya akan berubah? Hal ini juga ia gunakan untuk memperbaiki dirinya yang cenderung berantakan.

Falling In Love With A KillerWhere stories live. Discover now