27. Shower

10.5K 673 40
                                    

Warning ada sedikit part 21+

Setelah acara melamar Alexa, kini mereka sedang berkumpul di sofa. Shea tidak melepas pelukannya pada Alexa sejak tadi. Gadis itu sangat gembira karena Alexa akan menjadi ibunya.

"Kau sudah merencanakan ini semua bersama daddy?" tanya Alexa pada Shea.

Shea mengangguk cepat.

"Tetapi Shea tidak tahu jika daddy akan melamar Mommy di sini," beber Shea.

Alexa sempat terkejut dengan panggilan yang diberikan oleh Shea padanya. Sementara Axel terkekeh mendengar itu.

"Aku tidak menyangka kita akan menjadi keluarga," ucap Alexa sambil mengeratkan pelukannya pada Shea. Axel pun ikut merangkul bahu Alexa.

"Aku juga tidak menyangka," sahut Axel.

"Shea sudah menyangka!" jawab Shea.

Axel dan Alexa pun tertawa. Ya memang benar, sedari awal memang gadis kecil itu yang berusaha menyatukan mereka. Alexa mengurungkan niatnya untuk membunuh Axel karena tidak tega pada Shea, Axel juga tidak jadi membunuh Alexa karena wanita itu terlanjur dekat dengan putrinya. Hingga kini, akhirnya mereka akan menjadi keluarga. Memang kekuatan seorang anak sangat luar biasa.

"Mommy, apakah Mommy akan menyayangi Shea seperti saat ini jika bayi di dalam sana sudah lahir?" tanya Shea dengan wajah murung.

"Tentu, mengapa Shea bicara seperti itu?"

"Shea hanya takut kasih sayang Mommy berpindah pada bayi ini," Shea menunduk.

"Tidak Shea, kau atau pun bayi ini semua Mommy sayang."

"Shea juga akan menyayangi adik Shea!" ucap gadis kecil itu.

"Shea akan mengajaknya bermain boneka bersama," lanjut Shea dengan antusias.

Alexa terkekeh pelan. Ya, anak di dalam kandungannya adalah perempuan. Mereka akan mendapatkan satu putri lagi di dalam hidup mereka. Hingga saat ini Alexa tidak menyangka dapat merasakan rasanya menjadi seorang ibu. Susah senangnya mengandung ia lewati semua. Dan yang paling penting, ia memiliki pria yang selalu membantunya melewati itu.

***

Alexa tengah berbaring menghadap Axel, begitu pun dengan Axel. Di tengah-tengah mereka sudah ada Shea yang tertidur nyenyak. Gadis kecil itu ingin tidur bersama dengan ibu barunya. Ia begitu antusias saat mengetahui ayahnya akan melamar Alexa, dan ya di sinilah mereka.

"Kau senang?" tanya Axel sambil tersenyum.

"Entah sudah ke berapa kalinya kau menanyakan ini," ucap Alexa dengan kekehan kecil.

"Aku harus memastikan jika kau senang,"

"Ya aku sangat senang, Axel."

"Aku hanya bisa menyiapkan ini semua karena aku bukan pria yang romantis, aku sangat frustasi memikirkan cara untuk melamarmu." Aku Axel.

Alexa terkekeh mendengar pengakuan Axel, apalagi wajah pria itu menampilkan ekspresi menyesal.

"Ini semua sudah cukup, aku sangat senang." Ucap Alexa sambil tersenyum lembut.

"Lalu, kapan kita akan menikah?" tanya Axel.

"Aku tidak ingin menikah di saat mengandung seperti ini, mengurus pernikahan cukup merepotkan dan kandunganku sudah sangat besar."

"Ya aku tahu, aku pun tidak ingin itu. Bagaimana jika satu minggu setelah kau melahirkan?"

"No,"

Falling In Love With A KillerWhere stories live. Discover now