15. Hot Billiard Game

14.7K 873 58
                                    

"Kau ingin keluar dari sini?" tanya Axel.

"Kau ingin membebaskanku?" tanya Alexa.

"B-bisakah kau di sini sebentar lagi? S-shea membutuhkanmu," ucap Axel. Oh mengapa ia menjadi gugup seperti ini?!

"Tentu!" jawab Alexa dengan antusias. Tetapi kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Mengapa ia harus menjawab dengan seantusias itu seolah-olah ia senang karena Axel memintanya untuk lebih lama lagi di sini?

***

Warning 21+

Malam ini Alexa tidak dapat tertidur nyenyak. Ia sedang gelisah. Hatinya sedang bingung, mengapa ia merasa tidak rela jika harus meninggalkan mansion ini? Tentu, cepat atau lambat ia akan segera angkat kaki dari sini. Namun, entah mengapa ia tidak ingin hal itu cepat terjadi.

Alexa beranjak dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk meneguk alkohol satu atau dua sloki agar kantuk segera menyerangnya.

Ia menuruni tangga menuju ruang minuman milik Axel. Ia mengerutkan keningnya saat mendengar sesuatu dari dalam sana. Alexa mendorong pintu itu perlahan. Ia menatap ke depan, ruangan yang didominasi oleh warna hitam itu terasa semakin dingin saat ia mendapati Axel tengah memegang sebuah tongkat Billiard.

 Ia menatap ke depan, ruangan yang didominasi oleh warna hitam itu terasa semakin dingin saat ia mendapati Axel tengah memegang sebuah tongkat Billiard

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau? Sedang apa?" tanya Axel yang mendapati wanita itu memasuki ruangannya.

Rambutnya sedikit berantakan yang malah menimbulkan kesan seksi padanya. Ia mengenakan lingerie berwarna hitam dan dibalut luaran berwarna senada, setidaknya itu sedikit menutupi tubuh wanita itu.

"Aku tidak dapat tertidur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku tidak dapat tertidur. Kau sendiri?" tanya Alexa.

"Aku hanya bosan." Ucap Axel sambil kembali mengarahkan tongkatnya ke bola berwarna putih.

"Bagaimana jika kita bertanding?" ucap Alexa sambil mendekati Axel.

"Kau bisa bermain?" Axel mengangkat sebelah alisnya meremehkan.

Falling In Love With A KillerWhere stories live. Discover now