10. Raped

13.2K 870 116
                                    

Warning 21+

Axel mengangkat tubuh Alexa yang sudah tersungkur di lantai dan membantingnya ke ranjang membuat wanita itu mendesis karena lukanya terbentur.

Dengan cepat, Axel memborgol kedua tangan Alexa. Alexa berusaha memberontak namun tubuhnya lemas karena beberapa hari ini makan dan tidurnya tidak teratur, apalagi saat ini ia melihat kekasihnya dalam kondisi yang mengenaskan.

Alexa hanya mampu menangis dan menangis. Ia tidak tahu lagi apa yang akan pria kejam itu lakukan selanjutnya. Ia sungguh tidak habis pikir dengan semua kelakuan Axel.

Axel mengunci pintu kamar itu. Ia mendekati Alexa dengan seringai di wajahnya. Sedangkan Calvin menatap pria itu, ia tidak dapat bersuara karena sebuah kain diikat ke mulutnya. Pria itu sungguh tidak berdaya.

Alexa menatap benci ke arah Axel. Sedetik kemudian, pria itu membuka kemejanya.

"Oh dude, tutup matamu jika tidak ingin melihat juniorku." Ucap Axel pada Calvin.

Calvin berusaha berbicara, namun yang keluar hanyalah ucapan-ucapan yang tidak jelas. Sedangkan Alexa sudah semakin mundur untuk menghindari Axel.

"Ingin apa kau brengsek?!" teriak Alexa.

"Menyetubuhimu."

Alexa membulatkan matanya, begitu pun dengan Calvin yang tidak kalah terkejutnya.

Axel sudah membuka celana panjangnya, hingga kini tubuh atletisnya hanya terbungkus oleh celana pendek yang ketat. Miliknya tampak menyembul di dalam sana.

Sial! Pria ini benar-benar akan menyetubuhi Alexa di depan Calvin?

Alexa menggelengkan kepalanya sambil terus mundur menjauhi Axel. Namun, Axel menarik kedua kakinya membuat Alexa terpekik. Pria itu benar-benar kasar!

Axel segera merobek pakaian yang dikenakan Alexa hingga tubuh wanita itu hanya ditutupi oleh bra dan celana dalam berwarna merah. Sangat seksi dan menantang. Hal itu pun semakin meningkatkan gairah Axel.

"Kau pernah melihat tubuh kekasihmu yang seksi ini?" tanya Axel pada Calvin.

Tubuh Calvin menegang menahan amarah. Urat-urat di leher dan tangannya sudah menonjol. Darahnya terasa mendidih di kepalanya.

"Berhenti... Kumohon," ucap Alexa sambil menangis.

"Oh baby, aku suka melihatmu memohon seperti ini," ucap Axel sambil mengusap lembut paha Alexa.

Axel menurunkan celana dalam Alexa perlahan sambil menatap wanita itu intense. Sejenak, Alexa merasa gugup ditatap seperti itu oleh Axel. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Axel membuka lebar paha Alexa dengan kasar, membuat wanita itu tersentak. Pria itu mengarahkan miliknya ke arah area sensitif Alexa. Alexa hendak mendorong tubuh pria itu, namun kedua tangannya yang diborgol sangat sulit untuk mencegah pria itu.

"Ahkkk!" pekik Alexa saat merasakan benda tumpul yang begitu besar memasukinya dan menyentuh titik terujung miliknya.

Air mata pun kembali merembes dari ekor matanya. Ini masih menyakitkan, meskipun ini sudah yang kedua kalinya.

Ia menangis sejadi-jadinya saat melihat Calvin berusaha melepaskan ikatan-ikatan di tubuhnya. Pria itu terus memberontak menciptakan kegaduhan.

Axel menatap tajam ke arah Calvin.

"Akan kubuat kekasihmu mendesah kencang hingga mengalahkan kegaduhan yang kau buat." Ucap Axel.

"Kau keparat!" umpat Alexa. Ia sungguh tidak mengerti, selain kejam, mulut pria itu pun kotor.

Falling In Love With A KillerWhere stories live. Discover now