08

20.5K 1.6K 17
                                    

Happy Reading!!


Malam ini Bianca sedang berada di kediaman Archandra, lebih tepatnya menemui kakeknya yang sudah siuman.

"Bagaimana keadaan kakek?" Tanya Bia duduk di samping ranjang Mahesa.

Mahesa mengangkat ibu jarinya, "I'm okey."

Bia menghela nafas pelan kemudian mengenggam tangan kakeknya yang sudah keriput. Jangan tanya sebesar apa dia mencintai dan menyayangi kakeknya ini. Karena Mahesa adalah kekuatan sekaligus kelemahan Bianca.

"Jangan buat Bia khawatir." Bia mengusap lembut tangan yang sedari dulu mengelus sayang dirinya itu.

"Kau dewasa terlalu cepat." Mahesa tersenyum tipis menatap Bianca.

"Dulu kau gadis nakal dan selalu mengacaukan semua urusanku. Tidak pernah mendengarkan larangan kakek. Tidak pernah mau mengikuti tradisi India. Selalu membuat pusing kepala dengan semua tingkah mu itu."

Bianca memutar ingatan dimana dia masih tinggal di Mumbai bersama kakeknya. Bibirnya tersenyum mengingat momen-momen menyenangkan bersama kakeknya itu. Menggodanya, menjahili, bahkan mengejutkan kakeknya dengan semua tingkah semena-mena dirinya.

"Dan sekarang, kau sudah menjadi milik orang lain. Sudah tidak menggodaku lagi, dan sudah tidak bisa memarahi mu lagi. Boleh aku bilang rindu pada cucu nakal ku ini?" Tanya Mahesa.

Bianca mendongak menatap kakeknya, kemudian memeluk erat sang kakek, "Aku milik kakek seorang." Ujar Bia memeluk kakeknya.

Mahesa tertawa sebentar kemudian melambaikan tangan pada Agarish yang baru masuk, "Kau bukan milik suami mu?" Tanya Mahesa pada Bia yang tidak mengetahui keberadaan suaminya itu.

Bia menggeleng, "Bia punya kakek seorang. Maaf ya, setelah menikah aku menjadi abai pada kakek." Bia mengerat pelukannya ditubuh kakeknya yang sudah tidak segagah dulu.

"Aku jadi fokus pada kehidupan baruku, Demi Tuhan aku sayang sama  kakek." Suara Bia terdengar parau membuat Mahesa mengelus kepala cucunya itu.

"Kakek tau?" Tanya Bia.

Mahesa menggeleng, "Apa?"

"Aku gak sepenuhnya merasa jauh sama kakek. Karena Aga itu sama kayak Kakek. Selalu bilang gini," Bia melepas pelukan nya dan menatap Mahesa membelakangi Agarish.

"Bianca, Be a good girl, please?" Bia menirukan suara Agarish yang berat membuat Mahesa tertawa, sedangkan Agarish melipat tangannya sembari menahan tawa melihat tingkah Bianca.

"Kalian selalu bilang gitu sama Bi, jadi  kesannya aku ini nakal."

"Padahal aku gak nakal. Gimana mau nakal, baru juga mau berbuat, udah di plototin." Bia mendengus.

"Dan aku gak dibolehin pake baju-baju ku yang dulu. Katanya gini--"

"Kamu gak seksi memakai pakaian itu." Sambar Agarish.

Bia menoleh kebelakang dan menatap terkejut Agarish, "O, ow."

"Hai suamii..." Bia tersenyum melambaikan tangannya pada Agarish.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDWhere stories live. Discover now