39

13.5K 1.3K 54
                                    

Happy Reading!!


Brak!

Nathan menutup Laptop nya dengan kasar.

Pemuda itu menyugar rambut nya yang berantakan, dan menyandarkan tubuhnya ke kursi.

Mata tajamnya menatap lurus lampu belajar nya. Fikiran pemuda itu kacau. Skripsi yang berantakan, ditambah masalahnya sendiri yang lebih kacau dan berantakan.

Rasa bersalah pada Pegasus dominan ia rasakan. Andai dia tidak ceroboh. Andai dia tidak termakan. Andai dia tidak melupakan tugas nya. Andai dia tidak mengenal Maria. Andai dia tidak bertemu gadis itu lagi di Cafe Alister dulu, maka dia tidak akan penasaran dengan pertanyaan keceplosan dari Maria.

Andai, andai, andai. Lagi, kata Andai terdengar begitu menyedihkan untuk sebuah penyesalan.

Nathan tersnyum kecut. Cinta pertamanya penuh duri beracun. Gadis yang mencuri hatinya, ternyata juga mencuri banyak hal darinya.

Kenapa Nathan harus mempercayai ucapan Daniel dulu, yang mengatakan, Cinta itu indah. Jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama dan penuh kasih sayang, akan menciptakan Euphoria tak terhingga.

Tapi kenyataannya, semua hanya omong kosong.

"Cih." Nathan berdecih sebelum beranjak dari kursinya dan memasuki kamar mandi.

Dia akan menyelesaikan masalah ini. Dan mencari jalan keluar nya. Laki-laki itu sudah mengantongi sedikit petunjuk.

----

"Ikan hiu makan ikan hiu, Ailapyu!" Pantun Alle menatap Daniel di sebelah nya.

"Iyuhh! Geli gua anjing!" Daniel bergidik dan menggeser duduknya menjauh dari Alle yang sedang kumat itu pikirnya.

Alle terkekeh melihat reaksi temannya itu. "Nathan gak kesini?" Tanya nya entah pada siapa.

Saat ini mereka sedang berada di markas untuk berjaga seperti biasa. Bedanya malam ini Ada Daniel dan Agarish di markas.

"Entah. Dari kemarin gak ada kabar." Sahut Daniel mengangkat bahu.

"Coba telpon Le!" Titah Agarish yang diangguki oleh Alle.

"Kita susun rencana baru lagi gak sih?" Tanya Daniel pada Agarish.

Agarish mengangguk, "Kita tunggu kabar Nathan dulu."

"Gak di angkat." Ujar Alle menutup panggilan.

"Sad boy tuh temen gua pasti." Celetuk Daniel terkekeh.

"Ya Allah, semoga Bia cepet lahiran. Amin."

Tiba-tiba Alle berdoa ditengah kesunyian yang tercipta, membuat Agarish langsung menatap Laki-laki itu.

"Lah? Ngapa dah lo?" Tanya Daniel tertawa setelah nya.

"Ya berdoa aja." Jawab Alle lugu menatap Daniel dan Agarish bergantian.

Sedangkan Bianca sendiri sedang menonton film ditemani Sang Mommy dan Mami nya.

Kedua wanita paruh baya itu ingin menunggu para suami lembur katanya, jadilah mereka main ke rumah Agabia. Hitung-hitung menjaga Bumil yang sedang di tinggal sang suami.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDWhere stories live. Discover now