49

12.4K 1.2K 573
                                    

Happy Reading!!


Rencana A1.

Agarish, Daniel dan Safira akan memimpin tempur pertama ini. Sekitar 100 pasukan yang muncul di muka. 70 pasukan sudah mengepung tempat ini.

Sementara Bianca, Alle dan Artur akan mencoba memasuki Mansion ini. Tujuan ketiganya adalah Al dan Cakra. Sementara Nathan, Rey dan Pian akan mengawasi 3 titik untuk keamanan. Kelicikan dalam pertempuran dulu sudah menjadi alasan dan tameng untuk mereka waspada pada keadaan genting.

"SERANG!!"

Pecah. Kericuhan didepan mansion menjadi tanda bahwa mereka kembali terlibat War setelah terakhir dengan Sandy Abraham.

Bianca tidak memusingkan perkelahian ini. Tujuannya hanya satu, Al dan Cakra.

"Kita gak bisa lewat depan." Ujar Bianca yang bersembunyi dibalik pilar bersama Alle dan Artur.

"Ada satu jalan." Ucap Artur setelah itu berlari kearah samping diikuti keduanya.

"What?" Bianca terkejut melihat jalan yang dimaksud Artur.

"Satu-satunya jalan yang gak dijaga." Imbuh Artur.

"Kita coba." Ucap Alle kemudian mulai memanjat sebuah pijakan disepanjang dinding Mansion. Bianca dan Artur mengikuti secara perlahan.

"Gila sih ini." Gumam Alle bersandar di dinding saat ketiganya sudah di atas pijakan yang hanya memiliki lebar sekitar 30 Cm.

"Jangan liat kebawah Le!" Cegah Bianca.

"Alle takut jadinya Bi.." Rengek Alle.

Padahal laki-laki itu sudah yang paling yakin tadi. Tapi ketika sudah diatas, entah hilang kemana sifat berani tadi.

"Tingginya sekitar 4 menter. Kalo jatuh, kemungkinan remuk."

"Artur...." Alle sudah berkaca-kaca. Kakinya seperti jelly mendengar penuturan Artur tadi.

"Makanya jangan liat kebawah. Fokus kedepan. Di belakang Mansion ini ada jendela. Kita masuk sana." Interupsi Artur.

Dengan gemetar, Alle mulai berjalan perlahan.

DUAR!!

"ANJING!!" Teriak Alle terkejut, bahkan hampir terjatuh jika Bianca tidak menahan nya.

Suara ledakan dari kekacauan di depan.

"Gak papa Le?" Tanya Bianca cemas.

Alle memegang jantungnya. Sumpah ini adalah satu pengalaman yang menegangkan, dia akan mengingat hari ini. Sungguh!

"Gak papa. Kaget aja."

"Suara Bom. Mereka benar-benar gak main-main kali ini." Gumam Artur mendapat anggukan dari keduanya.

Perlahan mereka mulai berjalan merayap di dinding Mansion yang tinggi dan besarnya tidak main-main. Sampai, mereka menemukan satu jendela. Dengan sekali tendang, jendela itu pecah. Ketiganya memasuki ruangan yang sepertinya adalah gudang.

Membuka perlahan pintu, tidak ada siapapun. "Ayo!" Artur memandu jalan. Dengan mengendap-endap mereka terus berjalan menyusuri lorong-lorong yang minim pencahayaan ini.

"Ada orang." Alle menarik Bianca dan Artur untuk bersembunyi. Tidak beberapa lama, 3 orang dengan pistol di tangan berjalan kearah ujung lorong.

"Kita ikutin?" Mereka mengangguk. Dan mulai membuntuti orang-orang itu, sampai mereka melihat sebuah pintu yang terdapat banyak pengawal di depannya.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang