14

18K 1.4K 26
                                    

Happy Reading!!


"Bi.." Agarish menoel pipi Bia yang tertidur dengan bantalan tangannya.

"Ck. Bia!" Agarish mulai kesal lantaran Bia tidak bangun.

"Hm..?" Bia bergumam.

"Bangun dulu." Pinta Agarish terdengar merengek.

Bia memaksa kedua matanya untuk terbuka.

"Kenapa sih?" Tanya Bia memperhatikan keadaan kamar yang masih gelap, hanya diterangi temaram lampu tidur. Bia menutup lagi matanya.

"Mau kue cubit."

Bia mengangguk dalam pejamnya, sedetik kemudian membuka matanya melotot, menatap Agarish.

"Hah?"

"Mau kue cubit, sayang..." Agarish bangun dan menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang.

Bia menguap dan melihat jam diatas nakas, Lagi-lagi dia melotot. 02.04 pagi.

"Mana ada kue cubit jam segini Ga?" Bia mengerutkan alisnya.

"Ck. Cari loh Bi!" Kata Agarish yang sudah mulai kesal.

"Aku telpon Nathan dulu deh, suruh cariin ya? Masa aku yang cari." Kata Bia yang diangguki Agarish dengan diam.

Bia mencoba menelepon Nathan namun nomornya tidak aktif, mencoba menelepon temannya yang lain juga tak diangkat, mungkin sudah pada tidur. Itu membuat Agarish kesal dan bangkit dari kasur.

"Mau kemana?" Tanya Bia.

"Bangunin manusia hibernasi." Jawab Agarish berjalan menuju pintu.

Bia bangkit mengikuti Agarish yang berjalan ke lantai 2,tempat dimana kamar tamu berada.

Tok..tok.tok

"WOIII!!!"

"BANGUNN!! BURUAN!!"

Agarish mengetuk dan meneriakkan kamar teman-temannya dengan tak sabaran.

Bia mengelus perutnya, "Gini banget ayah kamu, jangan di ikutin ya? Dan kalo mau sesuatu jangan sampai bikin mama dan papah pusing, Oke?" Bia bebicara dan mengelus perutnya.

Nathan terbangun lantaran gedoran pintu dan suara Agarish yang menggelegar.

Cklek

"Ap--"

"Beliin gua, kue cubit sekarang!"

Nathan membuka matanya terkejut.

----

"Dimana beli kue cubit, anjing!" Daniel memperhatikan jalanan yang masih sedikit ramai. Namanya ibu kota, 24 jam tidak akan sepi. Tapi apakah ada yang menjual kue cubit jam segini??!

"Kalo siang kenapa Agarish gak pernah minta kue cubit ya? Padahal kita sering lewatin tukang Kue cubit." Dengus Alle sesekali terpejam.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDWhere stories live. Discover now