AGARISH 2 [After Marriage] END

44

Happy Reading!!
•
•
•

Malam semakin larut. Hawa dingin semakin menusuk tubuh sampai ketulang rasanya.

Agarish dkk masih berjalan menyusuri hutan dengan penerangan senter kecil dan memantau situasi melalui cctv yang sudah hampir dekat dengan lokasi Safira.

"Anjing! nyamuk nya ngajak Tawuran Ga!" Adu Alle mengibaskan tangannya menghalau nyamuk-nyamuk yang mencoba menghisap darahnya.

"Ajak baku hantam Le!" Kompor Daniel.

Alle mengerucutkan bibirnya. "Kalo bisa gua pukulin pake balok kayu!" Omel Alle membuat mereka terkekeh.

Bianca mengeluarkan minyak telon dari tas pinggangnya, itu sebenarnya milik Al yang selalu ada dimana-mana.

"Nih, pake."

Alle mengambil minyak telon itu dengan senang. Kemudian mengoleskan nya ke seluruh badannya.

"Jangan ke muka." Cegah Bia saat Alle ingin mengusap wajahnya.

Bau minyak telon menyeruak kemana-mana.

Nathan mengusap hidungnya. "Semakin persis kayak Bayi." Gumamnya.

"Hmm wangi... Gua mirip Al dong ya?"

Para lelaki mendatarkan wajahnya masing-masing.

"Mirip tuyul, Iya." Ucap Artur datar.

"Iri ya lo?" Picing Alle pada Artur.

"Udah. Ayo kita lanjut lagi."

Akhirnya mereka melanjutkan langkah yang sempat tertunda akibat nyamuk yang mengusik sang Bayi.

Sekitar 5 menit mereka berjalan. Bianca meminta berhenti.

"Ini lokasinya."

Mereka semua menatap layar Tablet yang menampilkan sebuah bangunan punduk yang sudah buruk.

Lalat cctv itu terbang perlahan dari arah belakang punduk itu.

"Itu bekas Ban mobil. Pasti mobil tadi." Ujar Nathan yang di angguki mereka semua.

"Dimana Fira?" Tanya Alle.

Bia menggerakkan cctv itu lebih dekat.

"Itu Fira!" Kata Alle menujuk layar.

Artur mengepalkan tangannya melihat Safira yang nampak tak sadarkan diri dengan tubuh terikat di pohon.

"5 orang. Pasti di punduk tadi ada juga." Ucap Agarish berfikir bagaimana caranya membebaskan Fira.

"Ayo!"

Mereka menatap Alle.

"Ayo kita selamatin Fira. Kita cukup buat hajar orang-orang itu."

Agarish tersenyum tipis. Kemudian mengangguk.

"Ayo!!"