26

14.6K 1.2K 49
                                    

Happy Reading!!


Agarish terbangun dari tidurnya lantaran haus. Pemuda itu membuka matanya dan menatap Kesamping tempat tidur dan hanya menemukan Chloe yang tertidur pulas.

Agarish langsung duduk dan menghela nafas lega saat netranya menangkap keberadaan Bianca yang sedang berdiri dengan gorden kaca yang sedikit dibuka menampilkan cahaya bulan yang terang.

Agarish bangkit dan menghampiri Bianca yang melamun.

"Hey.." Suara serak Agarish dan pelukan hangatnya mengagetkan Bianca yang sedang termenung.

"Hm?" Bia menyandarkan tubuhnya pada dada bidang Agarish dan mengelus luka di tangan Agarish pelan.

"Kenapa? Kamu gak boleh banyak pikiran sayang." Agarish mengelus perut besar Bianca dengan pelan.

Bianca masih diam memperhatikan langit malam dan merasakan usapan lembut diperutnya.

Hening beberapa saat, sebelum Bianca berbicara, "Siapa Tristan? Aku tau, kamu pasti tau siapa dia."

Agarish menjilat bibirnya dan mengangguk. "Aku tau."

Bianca berbalik menatap Agarish yang tidak melepas pelukannya.

"Teman Khayalan."

Bianca berkedip dua kaki kemudian mengerutkan alisnya.

Agarish membawa Bianca keluar balkon, sebelum itu mengambil selimut untuk istrinya itu.

Mereka duduk di sofa tidur yang ada dibalkon dengan Bianca bersandar pada dada bidang lelaki itu.

"Chloe menciptakan teman khayalan dari imajinasinya sendiri."

"Kamu yakin?" Tanya Bia mendongak menatap Agarish.

"Yakin. Karena aku juga punya." Jawab Agarish membuat Bianca duduk tegap menatap Agarish.

'AKHIRNYA DIA CERITA!' Seru Bianca dalam hati.

"Dulu aku kesepian, selalu menyendiri dan hanya melihat orang-orang suruhan kakek yang kamu pasti tau gimana. Dan aku ketemu sama Alvin. Alvin baik, dia teman pertamaku sebelum aku kenal Alle." Bianca diam mendengarkan Agarish bercerita.

"Kita main bareng setiap saat. Aku seneng banget sama dia. Terus sampai hari dimana aku kenalin Alvin ke Bunda, disitu aku tau ternyata Bunda gak bisa liat Alvin." Agarish menatap Bianca yang menyimak nya.

"Aku kaget. Tapi Bunda dan Kakek kasih pengertian, untuk aku lupain Alvin. Aku marah dan gak mau. Aku terus ketemu Alvin dan main sama dia. Gak pernah dengerin kakek dan Bunda. Sampai aku ketemu Alle dan yang lain, aku masih berteman sama Alvin yang katanya gak bisa dilihat orang itu."

"Terus sekarang?" Tanya Bianca penasaran.

"Ada." Jawab Agarish membuat Bia menatap Agarish terkejut.

"Alvin ada di aku. Ada di tubuh aku. Disini." Agarish menunjuk dada kirinya.

Bianca menelan ludah susah payah. "Alter Ago? Mata merah yang pernah aku liat waktu tempur dulu?" Tanya Bianca terkejut.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDWhere stories live. Discover now