38

13.1K 1.2K 31
                                    

Happy Reading!!


"Ana dengerin gua!"

Nathan menoleh, dan pandangan nya tertuju pada seorang pria bermasker dan topi hitam sedang mengejar seorang gadis.

Nathan tidak dapat melihat wajah keduanya. Tapi suaranya tak asing di telinga Nathan.

"Apalagi sih Bar?!"

Nathan mendatarkan wajahnya saat gadis itu berbalik badan dan menyentak kuat tangan laki-laki yang tidak Nathan ketahui pasti.

Ana, atau Maria menatap Bara tajam. "Otak lo gila!" Sarkas Maria menunjuk Bara.

"Lo gak ngerti--"

"Elo yang gak ngerti Bar!" Potong Maria langsung.

"Ingat tujuan kita apa?! Dan udah sejauh ini, Lo minta mundur?" Tanya Maria menatap kecewa Abangnya itu.

"CUMA KARENA LO PUNYA RASA CINTA SAMA BIANCA?!!" Teriak Maria membuat Nathan terpaku di tempatnya.

"Dia orang jahat Bang Bara! Orang jahat! Dia yang udah bunuh Papah! Dia yang bikin Mama menderita psikis bertahun-tahun! Sadar! Dia itu penghancur keluarga kita!" Maria menangis, tapi tidak terisak. Air mata itu terus turun dengan menatap Bara penuh amarah.

"Lo gak bisa nyalahin gua sendiri disini!" Bara membuka suaranya.

"Kalo lo gak ceroboh dan merasa menang di Rumah sakit waktu itu, rencana kita akan mulus Ana!" Ucap Bara membuat Maria terdiam.

"Gua punya banyak cara untuk menghancurkan kehidupan mereka semua. Mereka semua!" Tekan Maria.

"Gua sakit hati! Dan gua mau balas dendam. With you, or without you!" Desis Maria mengusap air matanya.

Kemudian Maria meninggalkan Bara memasuki rumah susun. Bara diam di tempatnya. Tangannya terkepal kuat.

"Aarrghh!!" Bara menendang kaleng soda didekat kakinya, kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

Nathan masih terpaku. Tak tau harus apa. Kejadian tadi bersahut-sahutan dengan sindiran-sindiran Agarish di markas tadi.

Kepalanya akan pecah saat itu juga rasanya. Tangan nya terkepal, urat-urat nya muncul menandakan laki-laki itu dalam keadaan emosi penuh.

Nathan melangkah menuju lantai dimana letak kamar Maria berada dengan wajah datar dan tangan terkepal yang disembunyikan dibalik saku jaket Pegasus.

Tok..tok..tok

Tol.. Tok..

Cklek

"N-nath?" Maria cukup terkejut dengan kedatangan Nathan yang tiba-tiba ini. Biasanya laki-laki itu akan mengabari nya terlebih dahulu jika ingin berkunjung. Tapi Maria langsung merubah raut wajahnya menjadi biasa saja setelah nya.

"Ayo masuk."

Nathan memasuki ruangan itu masih dengan wajah datar nya.

"Mau minum apa?" Tanya Maria membuka kulkas yang terdapat beberapa minuman soda.

Nathan menarik tangan Maria untuk menghadapnya dan menempelkan punggung gadis itu pada lemari es.

"Who Are you?" Tanya Nathan pelan.

Maria mengerutkan alisnya, "Maksud kamu?"

Nathan mengikis jarak keduanya.

"Look at me,"

Maria menatap mata tajam Nathan.

"Siapa lo sebenarnya Maria?" Tanya Nathan dengan suara yang nyaris tak terdengar.

AGARISH 2 [After Marriage] ENDWhere stories live. Discover now