7. Tawuran

67.5K 5.5K 59
                                    

Happy Reading!

"ALANZIO!"

Alissa menatap malas pada Echi yang berlari kecil mendekati mejanya, dua siswi yang terkenal sebagai antek-anteknya juga ikut di belakang gadis itu layaknya ekor.

Beberapa siswa yang hendak berjalan pun juga terpaksa menghentikan sejenak langkah mereka, tak ingin menyenggol Echi atau menghalangi gadis itu. Bisa-bisa habis hidup mereka kalau mencari masalah dengan Echi.

"Zio! Aku kangen deh sama kamu," ucap Echi saat sudah berada di samping Alanzio. Gadis itu melirik sekilas pada Alissa yang duduk bersebelahan dengan Alanzio.

Tetapi, ia sama sekali tak mendapat respon apa pun dari pria itu. Alanzio hanya fokus pada makanannya, menganggap Echi seperti angin lalu.

"Ih! Kamu kok cuekin aku?" tanya Echi dengan bibir yang sengaja dimajukan.

Bukannya menjadi imut, Alissa yang melihatnya malah seperti ingin muntah.

"Zio ihh!" rengek Echi.

Brak!

"LO BISA DIAM ENGGAK NJING?!"

Teriakan dan gebrakan meja Alissa barusan berhasil membungkam mulut Echi dan membuat nyalinya menciut seketika.

Echi memang terkenal sebagai ratu bully SMA Budi Bangsa, tetapi untuk peringkat pertama sebagai yang paling ditakuti di sini, dia dikalahkan oleh Alissa.

Selain Alissa terkenal sebagai trouble maker yang enggak segan-segan pada lawannya, papi Alissa juga adalah salah satu donatur terbesar di Yayasan Budi Bangsa, membuatnya cukup disegani di sekolah ini.

"Kalau Zio enggak mau sama lo, ya pergi sana. Jangan rendahin harga diri lo di sini, muak gue!" maki Alissa seraya menatap tajam pada Echi.

Beberapa siswa yang juga sama muaknya dengan Alissa bersorak mendukung gadis itu, membuat Echi serasa dipermalukan di hadapan siswa-siswi yang biasanya dia rundung.

"Ish! Awas lo!" ucap Echi sebelum meninggalkan kantin dengan kaki yang dihentak-hentakkan.

----

"Alissa! Jadi enggak?"

Alissa tampak berpikir sejenak, ia mengingat-ingat apa yang menjadi rencananya sehabis pulang sekolah.

"Ke mall kan? Hayuk!" ucap Alissa antusias, yang langsung membuat senyum di bibir Sia dan Shasa terbit.

Lagipula, dirinya juga sudah lama tak menghabiskan waktu dengan kedua sahabatnya itu. Apalagi mengingat kalau pulang sekolah Alissa hanya akan bersama Alanzio, rasanya sangat membosankan.

"Yaudah ayo!" ajak Shasa seraya hendak menarik tangan Alissa, tetapi di tahan oleh gadis itu.

"Lo duluan ke depan aja, gue ada urusan bentar. Lima menit," ucap Alissa yang langsung diangguki oleh Shasa.

Shasa pun beralih menarik Sia dan membawa gadis itu menuju mobilnya yang ada di parkiran siswa. Sementara Alissa kemudian kembali memutar balik arah jalannya.

Langkah gadis itu terhenti di depan ruang OSIS. Seingatnya tadi, Alanzio mengatakan di WA kalau dia akan pulang terlambat karena ada rapat OSIS.

Tanpa mengetuk pintu dahulu, Alissa langsung membuka pintu ruangan itu dengan cara bar-bar. Membuat seluruh penghuni yang ada di dalamnya terlonjak kaget dan hanya bisa mengusap dada.

Marry Me! Where stories live. Discover now