25. Our Queen

39K 3.5K 145
                                    

Happy reading!

Brak!

Pintu ditendang paksa dari luar, keributan terdengar sangat jelas begitu pintu terbuka. Melihat Aiden tengah terkejut membuat Alissa memanfaatkan keadaan itu dengan menendang selangkangan pria itu menggunakan lututnya.

Sontak saja Aiden memekik kesakitan saat merasakan tendangan dari Alissa barusan, sementara Alissa yang terbebas dari kuncian Aiden pun segera berlari ke arah pintu. Pakaiannya terlihat sangat berantakan dengan rambut acak-acakan.

Melihat Alanzio yang berada di depan pintu membuat Alissa langsung berlari menubruk pria itu, tangisnya langsung pecah saat berada di pelukan suaminya.

"Zi... aku takut," gumam Alissa dengan tubuh bergetar halus.

Siapa yang takut jika ia baru saja hendak dilecehkan? Semua perempuan pasti akan merasakan ketakutan dan pukulan yang besar ketika berada di posisi Alissa.

Tanpa ia sadari, ratusan siswa laki-laki tengah berdiri di belakang Alanzio dengan wajah merah padam. Sagara lalu menerobos masuk ke dalam gudang diikuti dengan yang lainnya, ia menatap nyalang ke arah Aiden.

"Zio, bawa Alissa pulang aja, masalah laki-laki brengsek ini jadi urusan kita-kita," ucap Sagara seraya menepuk bahu Alanzio pelan.

"Tap—"

Awalnya Alanzio berniat menolak dan ingin ikut memberikan pelajaran bagi Aiden, tetapi dengan cepat Sagara menggelengkan kepalanya kecil.

"Queen udah punya banyak pengawal yang siap mati di sini,  tugas lo cuma harus bawa ratu kita pulang. Lo gak liat keadaan dia kayak apa?" Sagara menunjuk ke arah Alissa yang berada dalam dekapan Alanzio.

Tubuh gadis itu tampak bergetar hebat, isakan kecil terus keluar dari bibirnya, membuat Alanzio menjadi tak tega. Tampaknya Alissa masih sangat terguncang dan syok. Ia pun akhirnya mengalah dan menghela napas kasar.

"Gue pulang dulu, thanks," ucap Alanzio, ia menundukkan pandangannya ke arah Alissa. "Bisa jalan?"

Diam.

Alissa sama sekali tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh suaminya, batinnya masih cukup terguncang akibat kejadian barusan. Sementara Alanzio yang tak kunjung mendapat jawaban pun memilih menggendong Alissa ala bridal style.

Ia membawa gadis itu menjauh dari gudang diikuti Shasa di belakangnya, sepanjang koridor terlihat banyak siswa yang sengaja keluar dari kelasnya untuk melihat Alanzio yang menggendong Alissa.

Apalagi melihat Alissa menangis membuat mereka semakin penasaran untuk mencari tahu lebih lanjut. Tentu saja untuk menjadikannya sebagai bahan gosip.

"Ngapain lo semua liat-liat?! Gak pernah liat orang digendong ya lo?" tegur Shasa tajam. Ia merasa risih dan tak suka ketika sahabatnya diperhatikan seperti itu.

Mendengar teguran dari Shasa pun membuat beberapa dari mereka memutuskan untuk bubar dengan hati kecewa, tetapi juga masih ada beberapa yang mencuri-curi pandang ke arah mereka bertiga.

----

Sepeninggalan Alanzio, para siswa tadi pun segera masuk memenuhi gudang peralatan olahraga tersebut dan tak lupa menutup pintunya. Bedanya, kali ini Sagara menyalakan lampu membuat suasana menjadi remang-remang.

Marry Me! Where stories live. Discover now