44. Pilihan

38.9K 3.3K 163
                                    

Happy Reading!

Suara getaran ponsel di dalam saku roknya sontak membuat Alissa tersentak kecil dan membuyarkan lamunannya, dia pun meronggoh kantung roknya dan mengeluarkan benda pipih itu dari dalam sana.

089578XXXXXX: Jangan senang dulu, Queen. Permainan kita masih belum selesai bukan?

Matanya memutar malas kala membaca deretan kalimat itu, ingin rasanya ia memaki dalang di balik teror SMS yang ia dapatkan barusan.

"Dor!"

"Anjing!" maki Alissa. Ponsel yang ada di dalam genggamannya hampir saja terlempar karena terkejut.

Hal tersebut pun justru menimbulkan tawa dari pelaku yang berhasil mengagetkannya. Dia adalah Sagara. Pria dengan jaket kulit berwarna hitam itu pun mendudukkan bokongnya di samping Alissa.

"Ngapain sih? Serius amat," ucap Sagara seraya berusaha mencuri baca pada layar ponsel Alissa yang menyala.

Dengan malas Alissa menyodorkan ponselnya ke hadapan Sagara, membuat pria itu bisa dengan bebas membaca isi pesan yang ada di layar ponselnya.

"Anjing! Siapa sih? Kurang kerjaan banget," umpat Sagara geram.

Pria itu meremas ponsel Alissa guna menahan amarahnya, rahangnya yang kokoh terlihat mengetat seiring emosinya yang terpancing. Keduanya pun hanya terdiam, larut dalam pikiran masing-masing ditemani dengan suasana yang hening.

"Gue ada ide," ucap Sagara tiba-tiba, ia beranjak dari duduknya seraya menarik tangan Alissa. "Ayo ikut gue!"

"Ke mana?"

"Ikut aja, kita bakal nangkap dalang di balik peneror itu," pinta Sagara dengan tekad yang bulat.

Ia kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda seraya menarik tangan Alissa, membuat gadis itu sedikit kesusahan menyamakan langkahnya dengan langkah Sagara yang lebar.

"SAGA!"

Suara seorang wanita yang berteriak memanggilnya membuat Sagara terpaksa menghentikan langkahnya, padahal ia ingin sekali cepat-cepat sampai ke tempat tujuannya.

Sagara dan Alissa membalikkan tubuhnya, melihat Shasa yang berlari kecil ke arah mereka berdua dengan wajah kesal.

"Saga! Katanya sibuk, kok kalau sama Alissa enggak sibuk sih?" tanya Shasa sebal, kepalanya mendongak menatap Sagara yang lebih tinggi darinya.

Sagara pun menaikkan salah satu alisnya. "Maksud kamu?"

"Yang pacar kamu itu sebenarnya aku atau Alissa sih?! Kalau sama aku gak ada waktu, giliran sama Alissa pasti ada waktu!" ucap Shasa lagi, ia mengeluarkan segala kekesalannya pada laki-laki itu.

"Sha, kenapa sih? Enggak biasanya kamu gini, lagian kamu tau sendiri kan kalau Alissa itu sahabat aku? Alissa juga lagi masa-masa sulit sekarang, aku sebagai sahabat harus bantu dong," tutur Sagara dengan sabar.

Bukannya tenang, Shasa malah mendengus kesal mendengar penuturan pacarnya.

"Kalau disuruh milih, kamu lebih milih aku atau Alissa?" tanya Shasa tiba-tiba, ia melirik ke arah Alissa dengan ujung matanya.

Tubuh Sagara mematung mendengar pertanyaan dari pacarnya itu, ia tak pernah menyangka bahwa Shasa akan meluncurkan pertanyaan yang akan membawanya ke dalam kebimbangan besar seperti ini.

"Kamu kenapa sih, Sha? Gak jelas banget tanyanya!" ucap Sagara sedikit kesal.

"Jawab aja, Ga! Kamu pilih aku atau Alissa?" desak Shasa. "Aku capek selalu dijadikan nomor dua dalam hidup kamu, Ga! Sekarang kamu perjelas aja di mana posisi aku sekarang."

Marry Me! Where stories live. Discover now