10. Berkunjung

63.6K 5.3K 56
                                    

Happy Reading!

"Alissa, ayo ke rumah mama."

Tanpa mengetuk pintu dahulu, Alanzio langsung masuk ke dalam kamar istrinya, membuat gadis yang tengah tengkurap itu terlonjak kaget.

"SIAPA YANG SURUH LO MASUK KE SINI ANJIR?!" teriak Alissa, matanya melotot ke arah Alanzio.

"Bahasanya," tegur Alanzio mendengar umpatan kasar kembali keluar dari bibir istrinya itu.

Bisa Alanzio pastikan, umpatan-umpatan kasar tak pernah absen untuk disebutkan Alissa. Tiap hari bahkan tiap jam pasti gadis itu akan mengeluarkan kata kasar, entah marah atau tengah becanda.

"Keluar sana!" usir Alissa galak.

"Ganti baju," pinta Alanzio, tak memperdulikan usiran dari Alissa. "Kita ke rumah mama."

"Mama lo atau mama gue?" tanya Alissa dengan ketus.

Terdengar hembusan napas kasar dikeluarkan oleh Alanzio. "Mama Lestari."

Kedua mata Alissa sontak membulat dan berbinar seketika mendengar nama mamanya disebutkan, ia bahkan langsung melompat turun dari kasurnya. Kegiatannya yang hendak membuka pintu lemari kemudian terhenti, ia menatap Alanzio yang masih saja berdiri di depan kamarnya.

"Ngapain lo masih di sana? Mau ngintip gue ganti baju?" ucap Alissa yang masih saja ketus.

Sudah satu minggu terhitung sejak Alissa dan Alanzio saling marahan, ini pertama kalinya Alanzio berbicara panjang padanya lagi. Biasanya mereka hanya akan berbicara tak lebih dari tiga kata, dan menjawab hanya dengan sekadar anggukkan atau gelengan.

Keduanya yang dasarnya keras kepala juga tak ada niatan untuk saling mengalah satu sama lain. Hingga akhirnya, pagi tadi Alanzio mendapat telepon dari mertuanya.

Wanita itu berkata bahwa ia ingin dirinya dan Alissa berkunjung ke rumahnya, berhubung hari ini mereka berdua juga tengah libur karena habis pergi untuk berperang di medan olimpiade, jadi tak ada salahnya untuk berkunjung ke sana sesekali, pikir Alanzio.

Selang beberapa menit, Alissa pun keluar dari kamarnya dengan memakai atasan tanpa lengan bermotif bunga, dan rok polos berwarna merah muda. Juga jaket rajut sebagai luarannya.

"Yuk!" ucap Alissa antusias.

Gadis itu sudah sangat merindukan kedua orang tuanya, apalagi ini pertama kalinya ia berjauhan dengan mereka. Ya, walaupun sebelum-sebelumnya juga orang tuanya sering melakukan perjalanan bisnis dan meninggalkan Alissa di rumah.

Mereka berdua pun berjalan menuju lift yang menuju lantai paling bawah, alias lobi. Tampak hari ini lobi gedung apartemen yang mereka tinggali cukup ramai karena ada penawaran diskon di gedung apartemen tersebut.

Saat berjalan menuju basemen, beberapa pasang mata terlihat berdecak kagum menatap Alissa dan Alanzio. Bagaimana tidak, pasangan suami-istri ini visualnya tak perlu diragukan lagi.

Sesampainya di basemen, Alanzio pun langsung masuk ke dalam mobilnya. Jangan pernah membayangkan bahwa akan terjadi adegan romantis, di mana Alanzio membukakan pintu mobil untuk Alissa.

Big no! Sama sekali tak pernah ada kejadian itu dalam rumah tangga mereka.

Setelah Alissa masuk, Alanzio pun langsung menancap gas menuju rumah mertuanya yang terletak tak jauh dari gedung apartemen mereka. Di mobil itu hanya ada keheningan, ditemani alunan lagu Kamu dan Kenangan milik Maudy Ayunda yang terputar dari radio mobil.

Bosan hanya memandangi jalanan, Alissa pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Ia kemudian menekan ikon salah satu aplikasi media sosial miliknya, dan memposting foto yang ia tangkap saat di dalam kamar tadi.

Marry Me! Where stories live. Discover now