15. Who is he?

3K 537 42
                                    

[Happy reading!!]

Pintu pagar dibuka oleh Auriga dengan pelan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Pintu pagar dibuka oleh Auriga dengan pelan. Dia baru pulang sekolah, agak telat memang karena tadi dia main futsal dulu bersama Daffa dan Haksa. Ketika dia hendak menutupnya kembali, dia melihat Abel yang juga baru pulang sekolah, abangnya itu sudah membawa motornya lagi. Seketika ide usil langsung datang di pikiran Auriga, dia buru-buru menutup dan mengunci pintu pagar.

"Eh dek bukain pagarnya." Abel berkata pelan sambil mematikan motornya. Dia menatap penuh harap pada adiknya itu.

"Gak mau. Bilang dulu, Auriga ganteng baik hati tolong bukain pagarnya dong..." goda Auriga sambil tersenyum puas, dia memainkan kunci pagar yang sedang dia pegang.

"Ogah! Bukain dek ih buru."

"Gak mau!"

"Astaga adek siapa sih!! Bukain ga dek, gak abang bantuin lagi ngurusin kucing-kucing kamu ya," ancam Abel.

"Ada Mas Danan yang mau bantuin." Auriga masih santai-santa saja. Melihat Abel yang sudah mulai kesal membuatnya sangat senang.

"Adekkk!!"

Kalau sudah kayak gini gak akan ada yang mau mengalah. Auriga mana mau ngalah, apalagi Abel. Gini aja terus sampai tetangga-tetangga keluar karena keributan mereka. Memang random banget kelakukan anak Papa Efendi ini.

"Ayolah dek, abang capek nih. Buka pagarnya." Abel turun dari motornya dan meminta adiknya itu untuk membukakan pagar.

"Bye abang..." Auriga berlagak masuk ke rumah, meninggalkan Abel yang masih di depan pagar.

"Bener-bener ya astaga."

"Bilang dulu makanya."

Abel menghela napasnya pasrah.

"Adek abang yang paling ganteng baik hati, yang paling nurut, bukain pagarnya dong." Ucap Abel pelan dan menatap adiknya itu.

"Gak kedengeran bang..."

Abel menatap tajam adiknya itu. Memang paling jago banget emang Auriga bikin Abel kesal. Jatuh sudah harga diri ketua Osvaldo itu.

"ADEK ABANG YANG PALING GANTENG BAIK HATI, YANG PALING NURUT, BUKAIN PAGARNYA DONG DEK SAYANG!" Abel akhirnya nurut dan pasrah, dia bahkan mengeraskan suaranya biar makin terdengar jelas sama adiknya itu. Auriga menahan tawanya dan segera balik untuk membukakan pintu pagar. Namun pas Auriga membuka pintu pagar, Abel langsung mengapit leher Auriga dengan lengannya.

"Ampuunn bang...ampun adek kecekek!"

"Lo adek siapa sih ngeselin banget!!" Abel terlalu gemes sama adiknya itu.

"Ampun bang," ucap Auriga menahan tangan Abel yang masih mengapitnya erat. Kekuatan Abel jauh lebih besar daripada Auriga, kalau gak kuat gak mungkin dia ditunjuk jadi pemimpin Osvaldo.

Hiraeth || Huang Renjun (SUDAH TERBIT)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora