23. Selalu ada selalu bersama

3.2K 622 120
                                    

[Happy reading!!]

👩‍🏫Absen dulu karena momen ini harus aku abadikan 📸📝

Papa dan Agha pulang agak malam memang, karena Papa dari rumah sakit langsung ke kantor

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Papa dan Agha pulang agak malam memang, karena Papa dari rumah sakit langsung ke kantor. Berita itu sudah membuat perusahaannya ikut berdampak buruk. Saham perusahaan langsung turun begitu saja. Banyak informasi tentangnya juga yang beredar di internet. Makanya, Papa segera ke kantor untuk mengurus itu semua. Agha mau gak mau jadi ikut bersama Papa.

Di depan pagar rumah, banyak wartawan yang memang sengaja mencari informasi walau sekecil apapun itu. Bahkan informasi kecil pada saat-saat seperti ini pasti akan dibuat besar oleh wartawan tersebut. Untung saja Mamang langsung membukakan pagar dan kembali menutup pagar itu, serta tak lupa menguncinya kembali.

Papa keluar dan membukakan pintu untuk Agha. Papa membantu Agha keluar dari mobil dan mereka segera masuk ke dalam rumah.

"Apa aku selalu salah di mata Mama? Apa aku beneran selalu salah? Apa selama ini aku hanya bikin Mama malu? Apa prestasi aku selama ini gak cukup buat Mama? Aku bukannya gak bisa masuk jurusan IPA Ma, aku hanya gak mau karena minat aku bukan di sana. Aku juga punya prestasi, aku sering ikut olimpiade dan selalu menang. Aku bawa piala pulang tapi Mama gak pernah ngehargain itu, Mama gak pernah nilai itu. Apa memang gak se-ingin itu Mama punya aku di dunia ini? Emang ga sepantas itu Auriga lahir dari rahim Mama? Apa Mama salah milih Auriga? Iya Ma? Seharusnya yang Mama kasih ke Mba Ayu itu aku kan Ma, bukan Agharna?? Mama juga mikirnya gitu kan??"

Auriga melepaskan semua yang dia pendam selama ini tentang Mama. Dia tidak sadar kalau di ruang tamu sekarang, ada Papa dan Aghrna yang baru masuk rumah. Mereka mendengar jelas suara kesedihan Auriga. Papa jelas kaget dengan kehadiran Mama Wanda dan pertikaian yang terjadi di sana.

Mama tampak kaget pas Auriga tau perihal Agharna. Apa suaminya itu sudah menceritakan kepada anak-anaknya?

"Iya!! Mama nyesal pilih kamu. Meskipun Agharna buta setidaknya mungkin dia bisa Mama pantau dan Mama atur!! Bukan kayak kamu!! Susah sekali untuk diatur dan malah bikin karir Mama hancur!! Kamu gak hanya bikin semua perjuangan Mama berantakan Auriga, tapi kamu juga hampir menghancurkan perusahaan Papa kamu! Seharusnya kamu bisa mikir gimana kesialan itu menimpa keluarga ini karena kamu!!!"

Auriga membisu. Apa Mama nya gak bisa untuk sedikit pura-pura agar hatinya tenang? Atau setidaknya berbicara yang manis agar perasaan Auriga tidak semakin terluka?

"Terus Mama ingin aku gimana sekarang? Mama ingin hilangin aku? Mama ingin aku gimana Ma???? Auriga harus apa? Auriga harus apa biar Mama ngelirik Auriga sedetik aja, Auriga harus apa biar tatapan mata Mama ke Auriga bisa selembut dan sehangat ibu di luar sana? Auriga harus apa Ma??? Apa Mama harus ngerasain kehilangan Auriga biar Mama bisa ngehargain kehadiran aku? Iya begitu Ma??"

Auriga sudah tidak tahan dengan semua ini. Ini terlalu berat baginya. Disalahkan terus menerus membuat otak pikiran dan tubuhnya tidak bisa menerima semua itu. Terlalu menyakitkan baginya. Dia sudah putus asa dengan semua yang terjadi padanya. Kenapa tidak ada yang peduli sama dia? Kenapa hanya kemarahan dan kekecewaan yang dia dapatkan?

Hiraeth || Huang Renjun (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now