14. Berjuang sekali lagi

3.2K 560 57
                                    

[Happy reading!!]

Malam ini Agha berjalan sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini Agha berjalan sendirian. Dia mau ke taman setelah seharian jalan tanpa tau arah. Kepalanya pusing banget hari ini.  Kondisinya sedang tidak baik-baik saja semenjak malam dia diusir dari gubuknya. Sejak saat itu dia hanya tidur di sebuah pos ronda yang sudah lama kosong. Pos itu tentu saja sangat terbuka, membuat Agha dua malam ini dirundung kedinginan.

Agha sekarang duduk di salah satu bangku taman. Malam seperti ini tidak akan ada yang mau ke taman. Apalagi taman ini sebentar lagi bakalan dijadiin lahan untuk pembangunan suatu proyek.

Agha menengadahkan wajahnya ke langit. Seakan dia menatap bintang-bintang yang ada di langit sana. Seakan-akan dia menatap bulan yang setia menemani kesendiriannya di malam hari.

Dia menghela napasnya berat. Satu kali, dua kali, hingga berkali-kali. Hanya hembusan napas Agha yang terdengar. Tidak ada yang lain.

Dia berharap semuanya akan segera berakhir.

Dia berharap semuanya selesai.

Sangat berat baginya berada di dunia ini. Dunia memang sangat menarik, tapi apa gunanya kalau hanya ada luka dan sepi.

Dia ingin seperti remaja yang lainnya. Ingin seperti remaja 15 tahun yang lainnya yang malam ini mungkin sudah tertidur nyenyak di atas kasur. Ingin merasakan tidur dipeluk oleh orangtua. Ingin merasakan hangatnya perbincangan keluarga di malam hari.

Agha ingin berhenti berjuang. Dia merasa apa yang dia lakukan selama ini hanya sia-sia. Dia merasa tidak ada artinya di dunia ini. Capek-capek dia bekerja untuk mencukupi dirinya sendiri, tapi gak pernah dia menikmati hasilnya. Tidak ada yang mendukungnya untuk terus bertahan. Tidak ada lagi tujuannya untuk bertahan hidup di atas kejamnya dunia.

Semesta, bagaimana normalnya kehidupan remaja 15 tahun? Bagaimana pikiran normal remaja 15 tahun? Apa iya remaja 15 tahun hidupnya seperti ini? Apa iya malamnya remaja 15 tahun seperti ini? Duduk menatap langit memohon agar dirinya segera dibawa terbang ke langit? Duduk sendirian memikirkan bagaimana besok bisa bertahan hidup?

Semesta, Agha lelah.

Bawa Agha pergi semesta, Agha mohon.

Agha udah ga punya siapa-siapa lagi saat ini. Agha udah gak punya apa-apa untuk bisa bertahan di dunia ini. Tidak ada alasan apapun bagi Agha untuk berada di sini. Tidak ada harapan apapun yang tersemat bagi Agha untuk bahagia di sini. Tidak ada kebahagiaan apapun di sini semesta...bawa Agha pergi.

Tik tik tik tik

Bunyi air hujan jatuh membasahi dan berbaur dengan rumput-rumput taman. Hujan juga membasahi wajah Agha yang masih menengadah menatap langit malam. Agha menutup matanya, membiarkan hujan membasahi tubuhnya saat ini, membiarkan hujan membasahi wajahnya.

Hiraeth || Huang Renjun (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang