25. Satu hari di Pulau Pari

2.9K 569 67
                                    

[Happy reading!!]

Sesuai janji, Sabtu ini anak-anaknya Papa Efendi akan pergi jalan-jalan

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


Sesuai janji, Sabtu ini anak-anaknya Papa Efendi akan pergi jalan-jalan. Khusus mereka saja. Gak mau ada yang lain ikut. Lihatlah sekarang mereka di rumah pada heboh, satu karena bangun kesiangan, dua mobil Danan mogok. Ya kali pakai mobil Ivan, bisa aja sih tapi ya nanti bakalan sempit kalau berlima. Mana kalau mobilnya Ivan, pintunya cuma di depan doang, kan ribet.

"Keknya kakak harus ganti mobil deh, Tesla gitu." Ivan kalau ngomongin beli-beli barang, mulutnya gak ada filter. Dikira semua barang bayarnya pakai daun apa. Minta beli Tesla serasa minta beli permen.

"Heh mobil kamu masih baru ya kak, ga usah macam-macam." Papa baru beliin Ivan mobil setelah dia berhasil sidang sarjana dan dapetin gelar S.Ked.

"Terus ini pakai mobil siapa? Kan ribet kalau pakai mobil kakak mah, sempit juga berlima."

Papa menghela napasnya melihat kebingungan Ivan.

"Kamu sih milih mobil yang pintunya cuma satu. Kasian yang duduk di bangku belakang."

"Terus mau beli lagi nih?" tanya Ivan yang langsung mendapatkan tabokan dari Papa.

"Nih si kakak yang ngajarin boros siapa sih?Sini kunci mobil kakak, pake mobil Papa aja. Biar mobil kakak hari ini Papa yang pake." Papa memberikan kunci mobilnya kepada Ivan.

"Papa serius? Asik, makasih Pa. Nih kunci mobil kakak."

Jadinya mereka pergi liburan pakai mobil Papa. Lebih luas dan gede, jadi bakalan nyaman. Danan yang nyetir, Auriga duduk di samping Danan. Sementara Abel duduk paling belakang. Harusnya Auriga, karena dia kalah suit sama Abel, tapi tuh anak malah curang.

Mereka memutuskan untuk pergi ke Pulau Pari yang ada di Kepulauan Seribu. Awalnya mau Pulau Tidung, tapi karena Danan, Ivan, Abel dan Auriga sudah pernah ke sana makanya ke Pulau Pari aja, walaupun tetap aja masih di Kepulauan Seribu. Tapi setidaknya kalau di Pulau Pari jumlah wisatawannya gak terlalu banyak, jadi bisa santai-santai di sana.

Mereka akan berangkat dari dermaga Marina Ancol. Kemaren Ivan udah sewa yatch jadi mereka bisa ke sana nya lebih cepat dan lebih privasi juga. Tenang aja, Ivan bisa bawa yatch jadi bakalan aman. Kalau sudah Ivan yang merencanakan liburan, cukup tenang dan duduk santai saja. Semuanya dia yang urus. Tinggal kasih duit aja buat tambahan.

Setibanya di Pulau Pari, mereka langsung disambut oleh indahnya laut dan damainya pulau tersebut. Pasir putih yang bersih membuat keindahan pulau itu makin tidak ada duanya. Mereka jelas tidak salah pilih tempat kali ini, kondisi pulau yang tidak terlalu ramai juga menambah kesan lebih privasi. Teriknya sinar matahari tidak membuat kebahagiaan di wajah mereka luntur.

Auriga, Abel dan juga Ivan memilih untuk snorkeling. Mereka bertiga memang punya jiwa petualang yang lebih tinggi. Bahkan awalnya Ivan dan Abel mau mengajak Auriga untuk mencoba scuba diving. Tapi Auriga mau pemanasan dulu dengan snorkeling, soalnya dia belum pernah scuba diving sebelumnya. Sementara Ivan tentu saja sudah sering bersama teman-temannya, bahkan kalau jalan-jalan sama Papa ke pulau pasti mereka bertiga, bersama Danan, memilih scuba diving.

Hiraeth || Huang Renjun (SUDAH TERBIT)Onde histórias criam vida. Descubra agora