Fire

5.7K 440 27
                                    


Malam penuh sandiwara yang berujung pada kisah romansa manis menjadi kenang-kenangan di kepala Elise. Nathan menjadi pengusik, ia berjuang keras mengenyahkan adik kandung dari Ethan itu.

Elise sudah mengatakan sejujur-jujurnya pada Nathan mengenai hubungan serta perasaan di hati. Dia bahkan secara sopan tidak menyinggung jika pria itu mengawali sendiri kecanggungan mereka, ingat saat dia mengatakan ‘aku tidak membicarakan hubungan kita dulu.’ Mereka sudah usai dan Nathan seharusnya belajar menerima kenyataan jika jalinan tali masa lalu mereka sudah putus.

Tanggal 25 Oktober, seminggu setelah jadian,  Ayah Elise berulang tahun. Keluarga membuat acara makan malam kecil-kecilan yang hanya dihadiri keluarga dekat seperti Bude beserta suaminya, dan tetangga sebelah.  Lucas beserta istri dan anak-anaknya juga datang, ramainya rumah ada Jesika juga.

Lucas sebagai anak yang dituakan dalam keluarga mendapat kebolehan memesan satu menu khusus, ikan bakar, hebatnya lagi dia mewajibkan Elise yang membuatnya.  Menyebalkan memang.

Elise tidak berusaha tampil cantik seperti yang dilakukan oleh Ester dalam balutan gaun putih motif floral. Tujuannya satu, bisa berfoto dengan anggun agar bisa dilihat oleh Daniel. Dia hanya menggunakan baju kaos putih bergambar Casper dan celana pendek selutut. Rumah tetap rumah dalam acara apa pun.

Pukul tujuh malam, mereka sudah duduk mengelilingi meja makan panjang, hanya dipakai sesekali setiap ada acara begini, kalau tidak menjadi penghuni sudut rumah bagian kanan.

Ethan janji akan mampir, mungkin paling akhir karena pengunjung di restoran meningkat total setelah acara launching buku. Nathan beserta Ayah dan Ibunya sudah datang.

Elise menarik Jojo dan Ester menjadi penjaga di sebelahnya agar dia dan Nathan tidak duduk bersebelahan. Malangnya, mereka malah berhadapan. Tatapan berlangsung beberapa detik, beruntung Lucas di sebelah Nathan mengalihkan perhatian.

Acara makan malam berlangsung  riuh, berbagai pembicaraan terlontar. Elise memilih diam saja. Lucas terus memperhatikan dia dan Nathan bergantian.

Ayam goreng tanpa sambal itu kurang menurut Elise, meski mulutnya tidak bisa makan begitu banyak. Dia meminta Jojo mengambilkan. Sepupu baik hati itu menuangkan setengah tempat sambal sekaligus.

“Jojoooooo!” omel Elise kesal.

“Kamu sih, El, kebanyakan gaya!”  ledek Deo.

“Pada hal pedas dikit langsung nangis,” timpal Lucas. “Waktu pacaran sama Nathan, nangis gara-gara salah dibeliin tahu isi cabe kan!”

Elise meringis sembari mengacukan sendok ke pada sang Kakak. Nostalgia akan memperparah suasana.

Pintu depan di ketuk. Ester yang berdiri duluan menuju pintu. 

“Kalian berdua udah balik dekat lagi kan sekarang,” ucap Ayah Nathan. “Kalau kalian, bisa lanjut kan keluarga kita makin dekat.”

“Setuju,” dukungan keluar dari Ayah Elise.

“Iya. Dari dulu kalian cocok tahu,” ucap Ibu Elise.

“Ayo lah, lanjut. Apa kita jodohkan saja mereka,” Ibu Nathan yang bicara sekarang.

Elise mengerling ke arah Deo, berharap dia memberikan penjelasan kalau sekarang dia menjadi kekasih sang Kakak. Dia malah mengangkat bahu. Nathan tersenyum penuh kemenangan.

“Malam,” suara Ethan terdengar.

Elise menoleh, langsung saja Ethan membungkuk memberikan kecupan di jidatnya. “Hay, sayang.”

What kind of situation is this? Teriakan Elise tertahan di tenggorokan.

Keheningan mengambil alih ruangan makan selama beberapa detik. Elise menoleh ke arah orang tua mereka perlahan, shock berat.

Love Back TAMATWhere stories live. Discover now