14. warna-warni

36 13 6
                                    

Virgo
Zee, pulangnya gue mau ketemu

Zeeana

Gak mau, gue gak bisa

Virgo
Bukannya kemarin lo bilang ada PR ya? Gue tunggu

***

Itu adalah percakapan beberapa menit yang lalu di message, setelah bel pulang berbunyi, dan sekarang Zeeana tidur. Sedang menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan yang dia taruh di atas bangku menghadap ke sisi kiri, di perpustakaan.

Setelah menolak berkumpul bersama teman-temannya di kantin dan memilih datang ke sini, seperti tak sadar, kini akhirnya Zeeana yang sukarela tiba lebih dulu dan menunggu kedatangan cowok itu agar bertemu.

Dia ada alasan demi PR, tidak masalah untuk sekarang.

Zeeana terbangun ketika menyadari ada seseorang duduk di sampingnya, kemudian dia membuka matanya dan merenggangkan otot.

Tanpa sadar, sedikit, Zeeana kemudian mengembangkan senyumnya menyadari siapa orang yang sekarang duduk di sampingnya. Virgo Junaya, siapa lagi.

Zeeana tak menyapa dan berbalik menghadap ke kanan, bagaimana ekspresinya saat tidur tadi? Terlihat berantakan sih pasti. Memalukan.

"Ternyata lo nunggu."

"Enggak." Zeeana menafikan, lalu bangun, tangannya merapihkan anak rambut yang sedikit acak-acakan dan menghadap pada Virgo. "Gue harus selesain PR gue."

Zeeana menyadari ketika ada hoodie di pundaknya, yaitu berwarna grey, menjadikan selimut baginya. Milik Virgo? Zeeana mengambilnya. "Punya lo, Kak?" Zeeana berusaha menyembunyikan senyum.

"Orang yang lewat tadi kali."

"Oh iya?"

"Iya."

"Oh yaudah."

Zeeana lalu menyimpan hoodie itu di depannya, di atas buku-buku yang sudah dia keluarkan di awal, namun malah tertidur nyenyak. Zeeana menatap sekitar, tinggal sedikit orang yang di perpustakaan, dan seperti biasa mereka pun termasuk satu-dua orang yang betah berada di sana hingga sore hari.

Tanpa diberitahu pun harusnya Zeeana tahu kalau hoodie tersebut milik Virgo. Dia basa-basi. "Makasih, Kak." Walau Virgo enggan mengakui dan bilang iya kalau dia pula yang begitu datang langsung meletakkan hoodie abu-abunya di pundak Zeeana. Virgo tak membalas.

"Lo gapapa?" Zeeana bertanya lagi.

"Apa?"

Virgo balik memandanginya. Netra mereka lantas bertumbukan, Zeeana dapat melihat bekas luka di muka cowok itu yang masih belum membaik. Apa memang seburuk itu?

"Waktu itu dipukulin Neo."

"Oh."

"Kok gak balik mukul?"

"Takut lo marah sama gue karena mukul pacar lo."

"Enggak, gue bakal berterima kasih malah."

Virgo (End)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें