epilogue: sweet pea

7 4 0
                                    

Makna bunga sweet pea dikaitkan dengan ide ide pertemuan, perpisahan, serta kesenangan yang membahagiakan. Karena alasan tersebut, bunga yang satu ini sering kali digunakan banyak orang untuk mengucapkan rasa terima kasih.

Terima kasih untuk selamanya?

Sweet pea pun merupakan bunga yang melambangkan kesenangan, kebahagiaan atau cara yang ideal untuk mengatakan selamat tinggal. Sweet pea itu sudah layu, namun, masih dia simpan dengan baik di dakam vas bunga bening, meski airnya pun sudah terkontaminasi, keruh, dan bakal membuat sarang nyamuk. Belum pernah lagi dia ganti berminggu-minggu sebab terlalu malas. Bagaimana tidak? Sweet pea dari kekasihnya.

Mantan kekasih?

Zeeana Serlin tahu sweet pea bermakna buruk, namun tak ingin berpikiran yang tidak-tidak akan hubungan mereka. Tiba-tiba seseorang masuk, menyapa Zeeana dan melangkah mendekati bunga sweet pea (sialan) itu.

"Kenapa ini belum dibuang? Udah layu, kasian." Zeeana hanya menengok sebentar pada yang bersuara, sendiri, sedang berdiri di depan vas bunga sweet pea tersebut, seolah paling peduli kepada yang menyedihkan. Cowok itu membungkukkan badan, mengamati lebih dekat pada bunga sweet pea.

Sweet pea di kamar Zeeana selalu yang paling utama menarik perhatian sang cowok, entah bunga itu unik dan bagus, aneh, dia baru melihatnya secara langsung atau karena ketika cowok itu datang yang pertama kali dia lihat adalah sweet pea di sana tak berubah-ubah. Dari beberapa bulan lalu.

Padahal bunganya nyaris mati. Dari awal bunga sweet pea itu hadir dan mengubah tampilan kamar Zeeana, dia sadar kalau sweet pea lebih berharga darinya.

Zeeana menatapnya sinis, dia mengingat kembali satu bulan yang lalu tentang siapa pemberi bunga tersebut.

Bukan.

Bukan cowok ini.

Zeeana memang mencintai bunga, namun dia pun tahu kalau makna bunga yang diberikan padanya ini adalah perpisahan, selamat tinggal, atau ucapan terima kasih untuk saat-saat yang menyenangkan.

Zeeana tertawa, miris akan dirinya sendiri, padahal school exams di depan mata. Lalu tidak ada mood bagus akhir-akhir ini. Zeeana merasa waktu begitu lamban. Rasanya yang ingin Zeeana lakukan setiap hari hanya bermalas-malasan. Tepatnya, setelah orang itu pergi dari sini, meninggalkan negara, dan dirinya. Tapi Zeeana tidak sangat membencinya sampai seperti itu kok.

"Jangan berani lo sentuh itu!" Zeeana memperhatikan tangan cowok itu hendak menyetuh bunga sweet pea miliknya, satu pun daun itu tersentuh, mungkin akan gugur, karena memang sudah lesu dan layu.

"Berharga banget. Berapa?" Cowok itu menebak. Mengurungkan niat untuk menyentuh bunga sweet pea milik Zeeana Serlin yang akhir-akhir ini hobi marah.

"Iya."

"Tapi, ini udah layu."

"Gapapa. Emang gue lagi nunggu bunga itu mati."

"Oh, dari pacar lo itu?"

"Iya."

"Siapa?"

"Kepo banget lo tumben."

"Gue cuma penasaran, kenapa bunga yang berharga banget buat lo ini merupakan bunga yang bermakna perpisahan. Gue bener kan? Bunganya udah layu, Zee, orangnya udah pergi banget kayaknya. Tapi, masih gak lo buang, masih lo simpan di hati. Gue bisa ganti ini bunga dengan bunga yang sama di sini atau mau bunga baru, mawar, melati?" Bunga yang sama, tetapi dengan orang yang berbeda. Zeeana tidak terima, apapun itu dia tidak akan menerima sweet pea baru dan segar di sini tergantikan.

Zeeana langsung mengambil langkah mendekat pada cowok yang sekarang berdiri tegap di depan vas bunga. "Percuma. Rasanya bakal beda. Gak akan sama karena itu dari lo, sedangkan ini dari orang tercinta."

Virgo (End)Where stories live. Discover now