22. someone you loved

18 6 0
                                    

“Gue baru tau kalo ini kelas Neo.”

Virgo masih diam setelah mengatakan itu, menyadarinya begitu melihat daftar piket yang menempel di dinding di hadapannya.

Sedangkan Zeeana segera melepas pelukannya dan melotot kaget, apalagi setelah itu pintu terbuka, di sana Neo dan Yuna sama tak disangka-sangka akan menemukan dua orang di kelasnya.

“Kak Virgo?” Yuna mengenali Virgo.

Namun cowok itu santai tiada menampilkan khas orang kaget. Lalu menggenggam lengan Zeeana dengan lembut, seperti orang pacaran biasa.

Kesannya kini bagaikan Zeeana yang sedang ketahuan selingkuh.

Dan dari tatapan yang Neo lemparkan pada Zeeana. Itu bukan tatapan diam dan cemburu, melainkan kebencian, ketidaksukaan. Zeeana menghembuskan napas. Jangan lupa nanti Neo akan mewawancarainya di luar ini, setelah melihat pemandangan yang tidak sedap baginya.

Namun sekarang yang harus Zeeana lakukan adalah mengontrol gelisahnya, dan mengendalikan ekspresi.

“Neo, kamu kenal gak?”

“Oh, iya, dia—”

“Kayaknya lo keliru. Dia calon pacar gue.”

“Kak.” Zeeana memanggil, agar Virgo tak ikut campur, takutnya nanti akan membebani masalahnya lebih banyak lagi.

“Ayo pergi.” Dengan suara yang tegas, menghipnotis Zeeana agar mengikutinya. Tidak usah meladeni orang seperti mereka.

Zeeana hanya diam, langkah kakinya yang kecil mencoba menyamakan langkah lebar Virgo, pergi meninggalkan kelas itu sekaligus dua orangnya. Mereka berdua pun tak ada niat menghentikan langkahnya masing-masing.

Mungkin gerakan Virgo memang terburu-buru, tapi Zeeana merasa itu lebih aman, langkahnya yang yakin pun dipercaya membawanya pergi tanpa ada masalah.

Sampai kemudian Virgo mencapai kelasnya dan meminta Zeeana untuk menunggu tak lama di depan. Zeeana belum protes, sepertinya tak akan, keduanya sama-sama memiliki seseorang yang lain. Neo dengan Yuna. Sedang Zeeana bersama Virgo. Virgo lalu kembali ke luar, menghampiri Zeeana sembari membawa bunganya untuk hari ini. Cantik. Baby breath. She was amazed.

“Wah.” Zeeana langsung menyukainya, bunga cantik berwarna putih kecil-kecil yang adalah baby breath itu, melambangkan cinta abadi, yang memang cowok itu pilihkan untuk Zeeana seorang hari ini.

“Kak, mau nikah ya?”

“Apa?”

Baby breath melambangkan pernikahan.”

“Oh.”

“Maksudnya, selain pernikahan, baby breath berarti cinta abadi, makanya dikaitkan dengan pernikahan.”

Dengan senang hati Zeeana menerima bunga baby breath itu, entah dengan pernikahan. Virgo tahu maknanya sebelum Zeeana memberitahu, pemilik bunga tadi lebih dulu mengatakannya, menimbang-nimbang apa dia benar ingin membeli bunga itu, dan iya. Virgo tak ragu memilih baby breath.

Meskipun Zeeana senang, namun benaknya tak ada yang tenang dengan ramai ini-itu bicara. Apalagi setelah bertemu dengan Neo dan Yuna sebelumnya, walau mengulas senyum bak bulan sabit di bibirnya sekarang, Zeeana masih memikirkan Neo dengan seluruh kegelisahannya.

Virgo (End)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt