32. run to you

13 6 0
                                    

Virgo menenangkan Zeeana dengan membawa ke kantin di sudut sekolah, katanya ini tempat mereka berkumpul, para star sekolah ini. Virgo dkk. Lalu ada River dan Januareza di sana, padahal bel masuk istirahat sudah berbunyi.

Saga pun mengikuti, dia sungguh khawatir, Zeeana tampak terguncang bahkam penampilannya beres. Penampilan yang buruk. Saga merasa jadi orang yang paling tidak berguna karena cuma bisa menonton di sisinya, bagaikan orang bodoh dan tak tahu apa-apa. Dia menghembuskan napas, walaupun begitu dia ingin membantu Zeeana.

Virgo setelah mengambilkan botol minum untuk Zeeana, dia bicara dengan Saga di luar, entah membicarakan hal apa, Zeeana tak mau bertanya-tanya. Juga dengan kedatangan Virgo Junaya yanh mendadak dan aneh? Konyol. Cowok itu tidak absen tetapi lihat sekarang dapat berjalan dengan baik di lingkungan sekolah tanpa adanya masuk kelas dan memakai seragam. Zeeana menutupi wajahnya, tak kuat harus tetap tegar lebih lama, lagi tanda-tanda tanya dari Kak River dan Januareza yang sedang berada di sana mampu memprovokasi.

Zeeana tak tahu harus melakukan apa.

“Mau pergi dari sini?” kata Virgo, suaranya kembali terdengar di telinga Zeeana, membuat menengadah dan menatap netra yang seluas samudra itu. Virgo Junaya. Dia tampak khawatir padanya. Kasihan.

“Ke mana?”

“Sea world. Sekarang?"

“Kak, gak usah gila, ini kan masih jam sekolah.” Zeeana menggelengkan kepalanya dan suara mereka membuat River, Janureza, yang sedang melahap makanannya melirik lagi sekilas. Saga pun masih di sana memandanginya, menanti balasan dari Zeeana.

"Gue atur."

"Tapi, Kak, emang boleh?"

"Kalo lo mau."

“Udah gue izinin, Zee.” Saga bilang seperti itu, berdiri menunggu balasan Zeeana.

“Go, bukannya lo gak masuk hari ini?” Lantas tanya River yang heran melihat kedatangan cowok itu yang sedang tidak memakai seragam sekolah ada di kantin?

“Iya, gue bakal cabut bentar lagi. Mau gak?” Suara itu menyadarkan lagi Zeeana. Lantas membuatnya menganggukkan kepala, tak ada pilihan lain, apalagi masuk kelas dengan malu, dia sedang malah tebal muka dan berada di sini pun sepertinya mengganggu yang ada, bersama dengan bantuan Saga yang sudah meminta kepada guru untuk membuat surat izin khusus. Zeeana mengiyakan. Mereka pergi. Kemudian sebelum itu Virgo memberikan jaketnya pada Zeeana, mereka berdua sekarang bebas pergi lewat gerbang depan sembari memperlihatkan surat izin pada guru piket. Entah lalu dengan Virgo?

Zeeana tak mau berpikir-pikir. Ada Saga. Lalu Virgo. Mereka tampak akur dan akrab.

Zeeana pun bersyukur, karena ada mereka yang menemani, begitu pun dengan teman-temannya yang mengizinkannya pergi dengan Virgo sih, selagi itu akan membuat Zeeana kembali memiliki mood baik, daripada di tengah kelas yang mungkin akan membuatnya tambah sesak dari bisik-bisik orang menyebalkan.

Virgo membawa mobil, dia memberikan air aqua lagi pada Zeeana setelah mereka berdua masuk dan duduk di sana.

“Kak.”

“Iya?”

“Gue mau pulang aja.”

“Oke, gue anterin."

“Lo gak pake seragam Kak?"

“Gampang kok nanti bilang sama Ibu lo,” katanya. Mampu membuat segala menjadi mudah asal bersamanya. Tak membuat masalah apapun keadaan dan rintangannya.

Zeeana kemudian tersenyum sedikit, tanpa disadari cowok itu, yang telah rela langsung ke sekolah usai mendapatkan kabar tidak baik dari Sona tentang Zeeana, yang menyuruhnya segera datang tanpa memberitahu hal rinci lainnya terkait Zeeana Serlin yang dalam masalah.

Virgo (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang