25. end game

17 5 0
                                    

Setelahnya Virgo hilang kabar. Zeeana pun tak berani bertanya lagi kepada Saga karena kini mungkin soal urusan mereka yang sudah selesai dan tidak ada. Tak ada yang harus dibicarakan, gengsinya melebihi rasa nestapa di hatinya. Namun tidak menyesalinya sudah membuat keputusan seperti itu kemarin minggu, sebab untuk dirinya sendiri. Zeeana melakukannya untuk Zeeana.

Dia ingin melupakannya, tak memikirkan lagi ke mana cowok itu setelah mungkin mendekati satu minggu ini tidak ada kabar yang Zeeana dengar dari Virgo.

Tapi, Virgo masih sering hadir di kelasnya, hanya mungkin tak menemui Zeeana.

Neo pun sekarang sudah terpilih sebagai ketua osis baru dari hasil pemungutan suara bersama, dan orasi besar-besaran hari senin lalu, setelah weekendnya mereka bicara di Cafe. Semuanya telah mengakhiri perang. Neo tidak apa-apa, masih dapat bernapas, bahagia, dan tersenyum bersama Yuna, sang tunangan, esok harinya usai mereka putus. Membuktikan sekali lagi, bahwasanya Zeeana tak patah arang dengan pilihannya.

“Lo gimana Zee sama Virgo?’ Tiba-tiba pertanyaan itu malah mengalihkannya lagi kepada Virgo yang berusaha dia lupakan sebentar. Zeeana menghela napas, berat tiga hari ini untuk dirinya.

Mereka kini berkumpul di rumah Joyie, malam-malam di gelapnya Kamis meneruskan ke Jumat. Biasanya sering nonton film, dari berbagai genre, horor, thriller, dan lain-lain, hanya mereka sekarang lebih memilih kegiatannya sendiri-sendiri, bermain ponsel, termenung dan Zeeana membayangkan Virgo.

Zeeana menengok pada Ryuki, harusnya perempuan itu tak menanyakan tentang Virgo, sebab mungkin Zeeana salah paham selama ini. Lantas lagi Zeeana hanya menghela napasnya begitu berat.

"Kemarin sore pas weekend Zeeana keluar sama cowok ganteng yang lain tau. Masa masih mikirin Virgo?" Kemudian ucap Joyie.

“Hah?” Zeeana yang merasa minggu kemarin tak ke mana-mana, bingung Joyie membicarakan yang mana dengan cowok ganteng, memangnya siapa? Hari itu kan malah hari putusnya dengan Neo.

"Oh iya, gue tau loh orangnya. Jeka sering bareng dia."

"Siapa?"

"Lo pasti tau Zee, orang dia bareng lo, nganterin lo depan rumah, bahkan masuk rumah lo deh?"

"Oh." Zeeana segera membulatkan mulutnya, Deras Pravin maksud mereka, saat tiba-tiba Deras memayunginya di bawah deras turun di depan matanya dengan tenang. Waktu di depan Cafe You and I. Padahal Zeeana sedang menikmati menonton fenomena alam itu yang akhirnya rela menerobos, dan Deras mengantarkannya pulang yang baru patah hati itu.

"Ganteng kan." Joyie tak berhenti-berhenti memuji.

"Kok bisa kenal, Zee?" tanya Relia.

"Iya."

"Paling gantengan Kastara sih." Ryuki menambah. Kastara, cowok yang waktu itu kencan buta dengan Ryuki, mahasiswa kedokteran, mereka masih meneruskan hubungan. Mungkin akan lebih serius? Zeeana berdoa mereka akan bertahan lama dan kalalu beruntung takdir, dia syukur, melihat temannya sudah hilang ingatan tentang Sabit.

"Dia siapa lo, Zee?” Joyie masih menunggu klarifikasi dari Zeeana yang akan berisi fakta.

"Teman doang."

"Bohong."

"Tapi, kenapa lo bisa kenal?"

"Dikenalin. Btw lain kali nonton film horor di rumah gue gimana?" Zeeana membalas dengan mengubah bahan pembahasan mereka. Kemudian tak ada yang curiga setelahnya.

"Oke. Udah lama gak nonton," kata Relia.

“Lo semua kalo nonton gak pernah bener." Ryuki malah protes, sebab benar adanya, mereka selalu berakhir mengobrol dan bicara, mengabaikan film yang diputar.

Virgo (End)Where stories live. Discover now