26. see you soon

27 5 0
                                    

"Oh lo, pasangan Neo?" Yuna berdiri, menahan langkah perempuan yang hendak keluar dari toilet sekolah. Yuna sebenarnya ralat, perempuan itu bukan pasangan Neo, alias cuma wakil ketua osis.

Jadi mentang-mentang wakil ketua osis, dia dua hari yang sebelumnya sudah mengambil waktu Neo yang seharusnya dihabiskan bersama Yuna, namun perempuan lain membawanya meski ada alasan untuk organisasi.

Neo dan Cecilia sekarang kan pasangan ketua osis dan wakil ketua osis yang baru, sedang sibuk mempersiapkan program kerja yang akan dilewati selama satu tahun ke depan, lalu serah terima jabatan yang tinggal beberapa hari lagi tak bisa diabaikan. Makanya banyak menghabiskan waktu bersama, dengan alasan, bukan benar-benar kencan.

Yuna menahannya karena sudah tak tahan, dia ingin mementingkan hatinya, dan tidak memberi Neo terus-menerus waktu untuk organisasi. Meski dari awal Neo sudah bicara padanya tentang itu dengan serius, dia sudah bersabar. Kali ini tidak ingin lagi.

"Yuna, udah, gue bilang kan maklum, mereka ada urusan cuma karena sebagai ketua osis, wakil ketua osis, dia pun gak macam-macam."

"Justru itu, karena organisasi, mereka deket."

Yuna tak ingin menurunkan egonya lagi. Dari samping Sona, teman Yuna, berdiri merayu Yuna agar segera pergi masuk ke kelas sekarang, sebentar lagi pun bel masuk istirahat bunyi. Sona sudah khawatir Yuna akan melakukan ini, again and again.

"Gue sama Neo gak ada hubungan apa-apa ya, sorry," kata Cecilia, yang membela diri.

"Iya, gue harap."

"Denger, lagian Neo gak sekeren seperti yang ada di kepala lo. Jadi gue gak tertarik. Minggir deh lo."

"Terus lo nahan-nahan Neo dengan nama organisasi dari kemarin apa sih?" Yuna tidak sudi untuk pergi setelah dengan keberanian memuncak dari Cecilia, tak mengenal takut. Memangnya siapa Yuna sampai harus dia bersikap seperti ini dan mungkin Yuna ingin dirinya meminta maaf? Sorry? Gak ada yang salah.

Cecilia sampai menghela napasnya, saking kekanak-kanakan pacar Neo Mamura Malika ini, Yuna Adera, pacar ketua osis baru.

“Jadi, ini pacar Neo yang orang-orang bilang polos dan baik?”

"Apa lo bilang?"

"Pura-pura polos dan baik."

"Jawab pertanyaan gue sebelumnya.

"Yuna, kalo lo gak mau pergi sekarang, gue panggil Neo." Melihat ketangguhan Cecilia, Sona sudqh tahu Yuna pun tak ingin mudah kalah. Dia mengancam dengan menelepon Neo.

"Diem Sona, lo ada dipihak cewek ini?" Yuna membentaknya dengan keras, membuat Sona langsung bungkam namun kemudian memutar bola dan menarik napasnya kesal.

"Neo gak akan suka lo gini kan?”

"Iya, salahin nih cewek. Lo suka kan Cecilia, makanya berpasangan sama neo?"

"Whatever you say, it's not possible, lagipula kemarin rapat doang dan soal berpasangan itu gak ada yang mau. Cuma alumni nyaranin seperti itu."

"Tunggu. Rapat doang? Lo pikir ada rapat berdua? Ngeselin. Jangan deket-deket Neo lo, dia cowok gue. Dia udah punya pacar kalo lo harus tau. Neo itu pacar gue." Karena ketabahannya sudah habis dimakan pesimis, Yuna langsung menarik rambut Cecilia. Selain Yuna bukan orang permisif dia pun tak ingin tetap diam dan melihat ekspresi Cecilia yang tak gentar di tegurnya, menambah lebih kesal.

“Apa sih lepasin gak?”

"Enggak."

"Sialan."

Cecilia mengerang kesakitan.

Virgo (End)Where stories live. Discover now