27. Penjelasan Mayang 🔥

109K 7K 571
                                    

Hai! Selamat malam menjelang dini hari 😍

Baru bisa update jam segini, semoga masih pada melek 🤭

Happy reading teman-teman, jangan lupa tandai typo ya 😍

oOo

Suara gemericik air hujan tak juga membuat hati Mayang tenang. Usai mencuci muka, wanita itu menatap tubuhnya pada pantulan kaca yang ada di kamar mandi. Walaupun tidak terlihat seluruhnya, namun Mayang dapat melihat bagian atas tubuhnya yang berbalut gaun tidur berwarna merah maroon, gaun pilihan dan sampai saat ini menjadi favorit suaminya.

Bukan tanpa alasan Mayang mengenakan gaun tersebut. Mengingat malam ini malam Jumat sudah menjadi jadwal lembur untuk Mayang, terlebih malam ini juga dia harus pintar-pintar membujuk Damar supaya sang suami tidak marah, atas perbuatannya.

Dengan ragu Mayang membuka pintu kamar mandi, beruntungnya Damar belum masuk kamar. Segera Mayang beralih ke meja rias untuk memoles skincare malam, body lotion, misk thahara dan yang terakhir serum tete yang telah dia beli, akibat racun tiktok.

"Kira-kira kalau kejilat pahit nggak ya." Gumam Mayang seraya menuang beberapa tetes serum dari payudara sintalnya yang selama ini menjadi favorit sang suami.

Dioles cairan itu dengan merata, sembari bergumam dan berdoa agar Damar hilang fokus dan melupakan penjelasan darinya.

Usai dengan perseruman, wanita itu menyisir rambutnya yang panjang dan dijepit setengah terurai, persis dengan kesukaan sang suami setiap mereka bercinta.

"Udah selesai, siap dieksekusi." Ujar wanita itu dengan lirih, namun tidak bisa menyembunyikan rasa gugup yang menguasainya.

Sembari menunggu Damar masuk kamar, Mayang pun merapikan tempat tidur mereka. Walaupun sebenarnya sudah rapi dan akan diacak-acak lagi nantinya, setidaknya hal itu bisa mengalihkan rasa gugupnya.

"Bun, masih punya madu nggak?" Suara Damar menyapa telinga Mayang usai derit pintu terbuka.

Berusaha untuk tidak menghiraukan sang suami Mayang pun menjawab tanpa menoleh ke belakang, "masih ada kok yang botolan. Di lemari kaca biasa simpan mie, kemarin dikasih Mbak Ratih."

"Oh, oke." Jawab Damar seadanya, lalu kembali ke dapur meninggalkan istrinya yang melotot tidak percaya.

"Ha? Udah cuma oke aja? Dia nggak lihat aku sudah dandan kayak gini?" Gumam Mayang kesal, merasa diabaikan oleh Damar. Padahal tanpa diketahui olehnya, Damar tengah menyungging senyum melihat penampilan sang istri yang menggugah hasratnya, apalagi posisi Mayang tengah menungging membelakanginya, seperti biasa posisi itu membuat Damar lepas kendali. Namun Damar harus bisa menahan, karena Damar ingin menggoda istrinya lebih dahulu, sebelum nantinya akan dia terjang di ranjang.

Merasa kesal karena menunggu suaminya yang tak kunjung masuk kamar, akhirnya Mayang memutuskan untuk menyusul. Ternyata dengan santainya Damar tengah menonton YouTube di handphone sembari menikmati segelas minuman berwarna merah yang menjadi fokus Mayang.

"Minum apa, Mas?" Tanya Mayang penasaran lalu meraih gelas yang baru diletakkan suaminya usai meneguk isinya hingga habis.

"Jus semangka. Kenapa?"

"Jus semangka? Ngapain dijus segala? Emang enak?"

"Enak lah, seger. Mau?"

Mayang menggeleng kepala lalu meraih gelas kosong untuk mengambil air. Ternyata rasa gugup bisa membuat tenggorokannya kering.

Nikahi Aku, Mas! Where stories live. Discover now