40. Rajendra Krishna Damara

58.9K 6.9K 488
                                    

Kirana memandang adiknya yang kini tengah tertidur di kasur mungil khusus untuk bayi. Sejak kepulangan sang bunda siang tadi, Kirana masih seru sendiri main dengan para sepupunya yang sengaja datang untuk menyambut kepulangan anggota baru dari klinik bersalin. Hingga, baru sore ini usai mandi dia bisa menatap setiap inci wajah dan tubuh mungil yang akan dipanggilnya, adik.

Mayang dan Damar tidak akan memaksa Kirana untuk mau menerima adiknya. Mereka ingin rasa sayang dan cintanya Kirana tercipta dari hati anak gadis itu sendiri. Bukan karena paksaan ayah dan bundanya, terlebih si adik berjenis kelamin laki-laki, yang mana sebenarnya Kirana menginginkan adik perempuan.

"Lho, ada kakak? Bunda mana, Kak?" Tanya Damar saat membuka pintu kamar dan mendapati Kirana tengah menatap jagoan kecilnya.

Kirana pun agak terkejut, namun segera menyinggung senyum ke arah Damar. Seakan dia tengah ketahuan melakukan sesuatu secara diam-diam.

"Bunda di kamar mandi, ayah." Jawab Kirana dengan lirih, tanpa disadari tangan gadis itu terulur menyentuh pipi si adik kecil.

Kedua sudut bibir Damar tertarik mengukir senyum, hatinya menghangat saat Kirana mulai tertarik dengan adiknya. Damar tau kalau selama ini Kirana memiliki kesan buruk dengan anak balita, karena kejadian-kejadian yang dialami saat masih bersama si mantan istrinya. Kini, berkat usaha Mayang sedikit demi sedikit hati Kirana mulai luluh terbukti seperti saat ini, ya walaupun belum terang-terangan ditunjukkan oleh gadis kecil itu.

"Adiknya Kakak Kirana lucu ya?" Bisik Damar setelah memposisikan diri mendekati Kirana.

Kirana mengangguk pelan, lalu menatap ayahnya dengan tatapan penuh tanya, "namanya siapa ayah?"

"Lho, kakak belum tau?" Tanya Damar lalu menarik tubuh Kirana agar masuk ke dalam rengkuhannya, "namanya, Rajendra Krishna Damara."

"Rajendra- Krishna- Damara." Eja Kirana mengulangi ucapan sang ayah.

"Iya, bagus nggak? Itu nama usulan dari Kakung Tejo, ayah sama bunda."

"Oiya?"

"Iya, Rajendra itu ayah yang pilih artinya orang yang setia, kalau Krishna itu dari Kakung Tejo yang artinya dewa atau pemimpin yang kuat, dulu waktu kakak lahir juga yang kasih nama Kakung Tejo." Jelas Damar membuat Kirana mengangguk kepala karena gadis itu pernah diberi tahu Damar mengenai namanya sebelumnya, "kalau Damara ituu-"

Tepat bunyi pintu kamar mandi terbuka, sosok Mayang keluar dengan wajah yang lebih segar dari sebelumnya.

"Nah, tanya bunda sendiri, gih."

Mayang sontak menoleh menatap suami dan putri kecilnya bergantian, "tanya apa, kak?"

"Bunda.."

"Iyaa?" Jawab Mayang sembari membenarkan kain jarik yang melilit kakinya, lalu tangan wanita itu membawa stagen yang diberikan ibu mertuanya, khusus untuk ibu melahirkan. Pikirnya setelah ini akan meminta sang suami untuk membantu membelitkan ke perutnya.

"Namanya adik siapa?" Tanya Kirana dengan malu-malu, hal itu membuat Mayang menyungging senyum.

"Namanya adik? Hmm, siapa ya yah?"

Bukannya menjawab, Mayang malah berpura-pura tidak tau dan bertanya ke suaminya. Wanita itu sengaja ingin menggoda Kirana yang terlihat malu-malu saat ingin tau tentang adik kecilnya.

Damar pun menjawab pertanyaan istrinya, kini giliran Mayang yang mengatakan apa arti nama akhir si bayi laki-laki.

"Damara, sebenarnya Damara itu gabungan nama sih, kak. Coba kakak tebak, Damara itu gabungan dari nama siapa aja?"

Nikahi Aku, Mas! Where stories live. Discover now