45. Cemburu

56.8K 6.6K 307
                                    

Waduh, bahaya nih Pak Damar nggak bisa berkutik mengingat pasukannya Bu Mayang banyak.

Hayo, kira-kira siapa sosok Diah ini? Salah satu penyebab konflik, atau hanya mampir aja?

😀

Selamat membaca, semoga suka sama part ini ❤️

oOo

Kirana membuka mata, mengamati setiap sudut di sekelilingnya. Seketika gadis kecil itu sadar, dia tengah berada di kamar tantenya, Tante Riska.

Tangan Kirana mengusap dahinya yang basah akibat keringat. Siang ini terasa panas, padahal kipas angin sudah menyala di sudut ruang. Namun tetap saja, Kirana masih keringatan.

"Eh, Kakak Kirana udah bangun." Sapa Riska saat membuka pintu kamar dan melihat keponakannya sudah terbangun.

Kirana hanya mengangguk. Dia masih berusaha mengumpulkan nyawanya dan butuh beberapa menit untuk itu.

"Bunda mana, tante?" Tanya Kirana dengan suara lirih. Riska yang tengah menata meja riasnya pun menoleh ke arah keponakannya.

"Bunda udah pulang duluan. Tadi bunda, ayah sama adik ke sini tapi kakak belum bangun-bangun." Riska tersenyum melihat wajah lesu Kirana, "nanti kakak pulang diantar sama tante. Katanya mau ngajak masak seblak?"

Kirana mengangguk kepala mengiyakan. Dengan lemas, gadis kecil itu bangun dari posisi tidurnya dan berlalu ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Pak Warno tersenyum bangga melihat Kirana yang baru keluar dari kamar mandi. Wajah cucunya itu basah, usai mencuci muka setelah bangun tidur.

"Mbah No..." Panggil Kirana dengan tersenyum tipis mendapati Mbah Warno yang menatapnya tersenyum.

"Sudah bangun cah ayu (anak cantik)? " Sapa Pak Warno balik dengan tersenyum.

"Huum, Kirana bobok di kamar tante tadi." Jawab Kirana dengan terkekeh menghampiri Pak Warno yang duduk di kursi makan. 

"Iyaa, tadi ketiduran di depan TV, terus digendong Mbah dipindah di kamarnya tante." Jelas Pak Warno sembari mengelus rambut Kirana yang berantakan.

Kirana menatap Mbah Warno tak percaya, lalu terkekeh geli ketika mengingat sebelum tertidur tadi dia sedang main boneka di ruang tengah sembari menonton televisi.

"Hihi, Kirana lupa, Mbah."

oOo

Selesai sholat magrib Damar mengendong Krishna mengelilingi rumah. Bayi laki-laki itu sedikit rewel, karena tadi terbangun dan tidak mendapati Mayang di dekatnya. Biasanya, jika Krishna terbangun Mayang akan cekatan menjejal bibir mungil itu dengan susu agar Krishna kembali tertidur, tapi sayang sekali sore tadi Mayang bertepatan tengah mandi dan Krishna sudah terbangun. Jadi jam tidur bayi itu kurang, membuat Krishna sedikit rewel.

Nikahi Aku, Mas! Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt