32. Bertemu Mama Kirana

53.9K 7.2K 589
                                    

Hallo guys aku kembali 🥺

Lama banget nggak update 😩

Seperti biasa tandai typo dan jangan lupa vote. Semoga kalian suka ❤️❤️

oOo

Kirana terbangun dari tidurnya, matanya mengerjap sembari mengingat setiap sudut ruangan yang terasa berbeda dari biasanya. Tak butuh waktu lama kesadarannya sudah penuh, dia teringat saat ini sedang berkunjung di rumah sang mama. Rumah yang sudah ditinggalkannya hampir satu tahun.

Gadis kecil itu pun beranjak dari kasurnya, lalu berjalan keluar kamar. Namun langkahnya terhenti ketika bertepatan dengan seorang laki-laki dewasa yang juga baru membuka pintu kamar sebelahnya.

"Oh Kirana? Sudah bangun?" Sapa laki-laki tersebut.

Kirana mengangguk dalam diam, dia memang tidak terlalu akrab dengan Rizal, suami mamanya. Selama tinggal bersama mereka jarang meluangkan waktu bersama, tak jauh beda dari Elisa, waktu Rizal juga disibukkan dengan urusan pekerjaan. Sehingga, mereka berkomunikasi juga seperlunya saja.

"Mau bangunin Mama? Mama masih tidur sama adik Nino."

Melihat Kirana tak memberi respon, Rizal pun berkata, "gapapa masuk aja. Om mau ke dapur."

Dengan langkah ragu kaki kecil itu berjalan membuka pintu kamar usai Rizal berlalu meninggalkannya. Mata Kirana menangkap pemandangan di depannya, seorang wanita yang tengah berbaring dengan mata terpejam, namun tangannya bergerak menepuk paha si bayi yang ada di sebelahnya. Mata Kirana berkaca-kaca, ada rasa iri dalam hatinya melihat adiknya yang bisa tidur di pelukan mamanya.

Diurungkan niat Kirana membangunkan mamanya, namun sebuah panggilan menghentikan langkah Kirana. Gadis kecil itu membalikkan diri, menatap sang mama yang sudah membuka mata dan masih dengan posisi yang sama.

Elisa mengulas senyum pada Kirana, wanita itu mengode Kirana agar berjalan mendekatinya dan perintah itu diikuti oleh Kirana.

"Anak mama, sini peluk? Mama kangen." Ujar Elisa dengan lirih sembari merentangkan lengan kirinya, meminta agar Kirana masuk kedalam dekapannya.

Namun tak ada respon dari Kirana selain mendudukkan dirinya dengan kaku di pinggir ranjang. Gadis kecil itu tersenyum tipis matanya menatap Nino yang ada di dalam dekapan Elisa.

"Sini peluk mama? Nggak mau peluk mama?"

Barulah Kirana ikut merebahkan diri di samping Elisa. Saat ini posisi wanita itu tengah diapit oleh dua buah hatinya, "mama kangen banget sama Kirana. Duh, pipinya kok tembem banget sih sekarang? Hm?"

"Kirana banyak makan, Ma. Sekarang Kirana mau makan sayuran."

"Oiya? Kok bisa? Biasanya dulu nggak mau setiap mama suruh makan sayur."

"Iya, katanya bunda makan sayur itu baik buat tubuh. Terus bunda juga sering buatin nugget sama brokoli krispi, Kirana suka banget. Enak lho ternyata." Jawab Kirana dengan lugas, tanpa disadari gadis itu tengah membanggakan sosok Mayang yang berperan sebagai ibu selama ini.

"Bunda pintar masak ya? Bundanya Kirana baik nggak sama Kirana?"

"Bunda itu baik banget, Mama. Bunda juga setiap hari temani Kirana bobok, kemarin aja bunda bobok sama Kirana. Malah ayah bobok sendiri di kamar." Elisa tersenyum tipis menanggapi jawaban Kirana, dapat dia tangkap jika Mayang telah berhasil mengambil hati Kirana. Terbukti saat Kirana membicarakan tentang wanita tersebut, gadis kecilnya sangat ekspresif, padahal selama ini Kirana jarang mengobrol dengan se-ekspresif ini sebelumnya.

Nikahi Aku, Mas! Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum