38

245 15 0
                                    

Suasana meja makan yang seharusnya hangat berbalik menjadi dingin mencekam. Hanya dentingan piring dan sendok yang mengisi keheningan tersebut.

Melan belum menyentuh makanannya. Ia asyik memandangi ayahnya-Jordan dan abangnya-Roney.
Dalam hatinya Melan tersenyum.

Dua malaikat Melan

Andai Ayah sama abang saling merangkul buat jagain Melan, gak masing-masing gini

Melan memandang Roney yang sedang melahap paha ayam goreng buatannya. Seperti biasa, kaki Roney terangkat satu dengan tangan yang dua-duanya kotor. Tidak ada coolnya sama sekali. Tidak pantas jikalau seandainya dinobatkan sebagai Baginda Raja yang terhormat.

Kasian Bang Roney. Harus biayain Melan. Sementara abang semua fasilitasnya di block sama ayah

"Melan, kok gak dimakan ayamnya? Gak suka? Sini buat abang" Roney mengambil dada ayam yang masih utuh dipiring Melan.

"Yahhh, abaanggg.. terus Melan makan apa?" desah Melan pasrah. Ayamnya kini sudah berada dikunyahan Roney.

"Ayam kampus"

"Uhuk.. uhuk" Jordan terbatuk dengan jawaban Roney yang terkesan menyindirnya. Namun, Roney tidak peduli. Roney memilih menikmati dada ayam yang menurutnya sangat montok. Mau Jordan tersedak tulang ayam pun, Roney tidak peduli.

Jordan segera meminum air putih yang sudah tersaji didepannya.

"Hati-hati ayah" tegur Melan lembut.

"Ayah gapapa Melan" ucap Jordan tak kalah lembutnya. Jordan kemudian tersenyum melihat Melan yang sangat mirip sekali dengan mendiang istrinya. Bakat masak istrinya pun mengalir kedalam diri Melan. Walaupun Melan masih SMP, Melan sudah pintar dalam memasak. Jadi, dirumah tidak perlu ada Assistant Rumah Tangga. Melan yang mengerjakan semuanya. Melan feminin, namun Melan bukan wanita lemah dan manja. 

"Kampus mana yang jualan KFC bang?" tanya Melan ingin tahu.

Roney masih dengan santainya memakan dada ayam hasil palakannya.

"Di Tiktod banyak. Gratis lagi" jawab Roney yang membuat Melan tidak mengerti. Sedangkan Jordan tahu apa yang dimaksud Roney.

"Gak usah ngeracunin adik kamu, Roney" tegur Jordan dengan tegas.

"Siapa yang ngeracunin? Dia nanya, ya.. Roney jawab lah" ketus Roney tidak suka.

Jordan hanya menggelengkan kepalanya. Roney tetap lah Roney, mahluk yang dibaluri dengan sifat ngeyel dan nylenehnya.

"Emang lagi bahas apaan sih?" Melan memandangi mereka satu persatu.

"Lagi bahas ayam kan?" jawab Roney yang lebih tepatnya bertanya.

Roney mengambil nasi untuk kedua kalinya. Perutnya seperti masih kosong. Ingin terus diisi lagi dan lagi.

"Ayam doang, jadi masalah hadeuh" Melan bergumam pelan.

Tangan Melan mengambil nasi dan lodeh buncisnya. Ayam yang tadi tersaji dipiring kini tinggal remahannya saja. Roney lah yang membabat habis ayam goreng tanpa sisa. Tinggal sisa tulang dipiring, maybe. Itupun kalau tidak Roney hajar dari daging sampai to the bonenya.

"Tau tuh, ayah lu yang mulai" Roney berbicara disela kunyahannya.

"Cepat habiskan nasimu Melan, habis ini Ayah mau ngomong sesuatu sama kamu" serobot Jordan kepada Melan sengaja agar Melan tidak menanggapi ucapan Roney.

"Sama Melan doang, bang Roney ngga?"

"Terserah dia. Tanpa denger langsung, dia akan tau sendiri nantinya. Tuyul milik abangmu tidak akan berkhianat" ucap Jordan sambil melirik sengit.

BERONDONGWhere stories live. Discover now