Berdua lagi

2.2K 118 1
                                    

Double Up, yeay 😚
Happy reading


16.40 WIB

Tepat hari minggu sore, Syifa dan Abi sudah tibadi  Jakarta. Ya, Syifa akhirnya jadi magang dan Abi ikut dengannya. Setelah sang papa pulang, mereka berdebat dan akhirnya Abi mengalah. Jadilah hari ini berangkat dengan ijin papanya.

Tiket pesawat dan apartemen sudah disiapkan oleh Bram. Mereka berdua hanya tinggal berangkat saja. Sebenarnya Syifa tidak mau jika harus hidup berdua dengan Abi lagi.

Sekarang mereka sudah tiba di Jakarta menuju apartemen yang telah di sewakan. Mobil pun sudah di sediakan Bram untuk transportasi anak dan mantunya.

Sepanjang jalan mereka hanya diam, Syifa melihat kearah jendela mobil. Suasana yang tidak jauh berbeda dari Bandung, macet.

magang di Jakarta biar ngga ketemu Abi, eh malah serumah lagi. Hidup gue gini amat deh.’ Batin Syifa mendumel. Ia sudah capek mendume di depan Abi, dan begitupun sebaliknya. Ujung dari pertengkarang ya sesi diam.

15 menit perjalanan dari bandara, akhirnya mereka sampai di apartemen yang bisa di bilang cukup mewah. Mereka memasuki unit apartemen yang di siapkan.

Awal masuk terlihat satu set sofa yang menjadi ruang tamu, disisi kiri terdapat dapur mini dengan peralatan lengkap. Di belakang sofa terdapat pintu kaca yang tertutupi oleh gorden berwarna creem di lengkapi satu set kursi santai.

“wah gila, keren banget sih ini. Papa mah the best.” Pekik Syifa kegirangan. Ia mengecek ke setiap sudut ruangan, sungguh sungguh di luar dugaan,amazing.

“ndeso amat” celetuk Abi yang duduk di sofa sambil meletakkan kopernya.

Syifa melirik sekilas dan tidak menggubris ocehan Abi.

“kamar nya Cuma 1?” monolog Syifa bingung. Oke, ini juga benar benar di luar dugaan. Kamarnya Cuma 1, kirain 2 gitu.

“kenapa?”

“apartemen semewah ini, kamarnya Cuma 1 doang. Gile siii, gajadi keren deh” ucap Syifa sambil membuka pintu kamar.
Abi mengekor di belakang Syifa,

“trus tidurnya gimana?”

“ya terserah lo sih mau tidur dimana, gue tidur sini pokoknya.” Ucap Syifa santai.

Abi melotot tajam “mana bisa gitu ha? Ngga ada. Gue udah ngalah ngikut lo kesini, sekarang lo yang ngalah.”

“ ya terus, gue suruh tidur dimana? Ngga mau”

Abi tiba tiba melompat ke ranjan dengan tidur terlentang memenuhi sisi ranjang. Syifa melotot tajam ia kalah cepat ternyata.
“siapa cepat dia dapat” celetuk Abi memejamkan mata.

“curang banget sih lo, mana bisa gini? Turun dulu, ranjang gue tuh”

“bodo amat.”

Syifa geram mendengar jawaban Abi, ia meyeret kaki Abi hingga turun dari ranjang.
“kaki gue lo apaan woyyyy”

Dukkk

“aduhhh, sakit badan gue. Main jatuhin badan orang aja”

“syukurin, ini ranjang gue”
Abi masih meringis kesakitan karena jatuh dari ranjang. Sedangkan Syifa sudah tentram tidur di ranjang.

“ngga beres ni orang.” Gumam Abi pelan. Ia mengalah kembali, berjalan menuju ruang tamu tanpa memperdulikan Syifa yang memejamkan mata.

18.15 WIB

AbimanyuOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz