Graduation

1.8K 120 11
                                    

akhirnya aku bisa update lagi huhu
partnya sedikit menyebalkan, tapi langsung baca aja yappp ❤️
maaf kalo partnya berantakan ya ehehe
jangan lupa votement
Happy Reading

.

.

.

.





Tepat dua bulan lebih seminggu Syifa menghilang, meninggalkan Abi yang sibuk kesana kemari mencarinya. Syifa seolah ditelan bumi, hilang tanpa jejak. Abi sudah banyak mengerahkan orang untuk mencari istrinya. Namun hasilnya masih nihil.

Selain pusing mencari Syifa, Abi juga di pusingkan dengan omelan sang mertua. Sekarang ia tinggal dengan mertuanya dan orang tua Abi. jadi lah setiap hari Abi akan di mendengarkan omelan omelan tipis yang sengaja mereka ucapkan.

"makanya. Kalo nyari pake mata, Bi. Jangan Cuma pake hati aja" omel Rora, bunda Abi menyindirnya.

Abi mendengus pelan menderngarnya, telinga sudah terbiasa dengan sindiran seperti ini.

"masih belum ketemu, Bi?" tanya Bram, papa Syifa yang baru datang ke ruang tamu Bersama dengan Ken, Ayah Abi.

Abi menggeleng.

Awalnya ketika mendengar kepergian sang putri, Bram marah besar. Ia meluapkan kemarahannya dengan Abi tanpa henti. Sampai akhirnya ia dapat menerima kepergian Syifa.

" tiga hari lagi Syifa wisuda" celetuk Bram membuat seluruh pasang mata menatapnya.

"biar Abi aja yang dateng, pa" ucap Abi dengan mantap.

.

.

.

.

.

Rumah Abi, 20.15 WIB

Abi tengah duduk di tepi ranjang miliknya. Menatap meja rias yang selalu di duduki Syifa jika sedang mematut diri, tempat belajar yang biasa Syifa pakai untuk mengerjakan Skripsinya. Abi mengingat kisahnya dengan Syifa beberapa bulan lalu, ketika Syifa masih bersamanya.

Flashback

22.20 WIB

Abi terlihat kesal dengan istrinya. Sudah berulang kali Abi megingatkan agar Syifa segera beristirahat dan meninggalkan tugas Skripsinya. Tapi berkali kali juga Syifa membantah.

" masih ngeyel dibilangin suami?" sindir Abi tengah menatap tajam ke arah Syifa.

Syifa menjawab tanpa menoleh. "habis ini"

"sekarang, atau aku tidurin kamu" celetuk Abi membuat Syifa menoleh dan bergidik ngeri dengan ucapan Abi.

Dengan kesal, akhirnya Syifa menuruti kemauan Abi. ia membereskan beberapa buku referensinya dan juga laptopnya. Tak lupa bibir Syifa yang mencebik kesal karena perintah dari sang suami. Kemudian, Syifa berjalan menuju ranjang untuk bergegas tidur.

Abi tersenyum melihatnya. Cara tersebut memang sangat ampuh untuk mengancam Syifa. Sungguh mudah baginya.

"good girl. Sekarang tidur, besok aku bantuin" celetuk Abi sambil membenahi selimut Syifa.

AbimanyuOnde histórias criam vida. Descubra agora