Surprise

1.7K 98 4
                                    

Hallooo ketemu lg sama raran nih wkw
Jangan lupa votementnya
Happy reading ❤

Syifa masih mendengarkan arahan dari Rangga, seniornya. Ia akan mencoba meliput Via seorang selebgram yang kemarin belum jadi. Syifa mengangguk ketika Rangga menjelaskan. Ada 3 orang yang akan pergi meliput. Syifa, Rangga dan juga Hasan cameramen. Memang notabene Rangga adalah presenting peliput berita. Ia yang kemudian ditugaskan untuk mengajarkan Syifa disini.

“oke deh mas. Aku udah ngerti.” Kata Syifa mantab.

Rangga memberikan jempol ke depan wajah Syifa.

“jempolnya biasa aja dong,kena muka nih. Mas Rangga suka yang  iya iya deh” sahut Syifa kesal. Sedangkan Rangga tertawa terbahak bahak mendengar penuturan Syifa. Memang keduanya sudah akrab sejak kemarin, tepatnya ketika di lapangan.

“emang yang iya iya tuh gimana?”

“tuh, si jempol main ke muka ku”

“ duh, seneng deh aku pa. dapet mainan baru kaya kamu” celetuk Rangga sambil mengacak rambut Syifa.

“mas Rangga. Rusak  rambutku. Iseng banget deh. Ayo buruan berangkat .” Ucap Syifa mencak mencak. Dia Sudah merapikan rambut sebelum briefing tapi malah di acak acak seniornya.

kalo bukan senior, udah gue kerjain dia’ batin Syifa .

Hasan yang melihat itu hanya geleng geleng. “cocok lah jadi pacar”

“enak aja mas Hasan. Ogah aku punya pacar kaya dia.”
.
.
.
.
.
.
Grandis Coffee and Barr, 13.00 WIB

Syifa dan team sudah tiba di lokasi yang kabarnya akan menjadi lokasi shooting iklan seorang selebgram. Yap, Via yang sedang trending karena kencan butanya. Sudah banyak wartawan dari stasiun tv maupun akun akun gossip lainnya yang memenuhi lokasinya.

Shooting berlangsung kurang lebih 3 jam. Dan wartawan masih menunggu di luar lokasi. Syifa sudah duduk lesehan sambil memasang wajah melas. Ia sudah menghabiskan 3 cup minuman boba.

“astaga. Muka mu pa. kaya ngga makan setahun” celetuk Rangga yang menoleh kearah Syifa.

“pa pa pa pa. emang aku papanya mas Rangga. Namaku Syifa ya”

“iya kan, Sipa.”

“ lo berdua ribut terus. Pusing gue lama lama.” Sahut Hasan yang menyenderkan tubuhnya ke tembok.

“emang harus banget ya, nungguin itu seleb shooting. Lama banget.” Keluh Syifa.

“Namanya juga perjuangan, nikmatin aja.” Jawab Rangga santai.

Syifa menghembuskan nafas pelan. Ia mengeluarkan ponsel dan memilih membuka sosmednya. Ia jadi penasaran seperti apa si selebgram itu. Sampai sampai trending seperti ini. Ia mengetikkan nama si selebgram di kolom pencarian IG nya.

what the? Udah dapet ceklist biru dong. Gila.’ Monolog Syifa yang menggulirkan jempolnya di benda pipih itu.

Terdapat banyak sekali postingan yang menunjukkan endorse annya. Hampir di setiap postingan pasti ada endorse.
Terdapat postingan yang baru beberapa jam di unggah. Via sedang berpelukan dengan seorang laki laki yang membelakangi kamera. Sehingga tidak dapat jelas terlihat wajahnya.

Slide berikutnya menunjukkan Via sedang menggandeng tangan seorang laki laki sama dengan slide sebelumnya. Lagi lagi wajahnya tak terlihat lagi. Syifa mengamati kaos yang di pakai laki laki di postingan Via.

“kok bajunya kaya kenal ya? Trus postur tubuhnya juga familiar, tapi..” gumam Syifa yang masih mengamati gambar tersebut.

“kan, ngomong sendiri. Udah kesambet nih cewek.” Kata Rangga menatap aneh ke Syifa.

“apaan deh mas. Diem deh. Ini aku lagi mikir, cowok ini…” ucap Syifa sengaja menggantungkan ucapannya.

“ya itu, yang di kabarin lagi kencan. Kita tunggu aja ya abis ini. Katanya sih, cowok nya ngikut shooting.”

Syifa semakin dibuat penasaran akan laki laki yang Bersama Via. Ia hanya menghembuskan nafas sambil melihat kerumunan orang yang masih setia menunggu. 30 menit kemudian, proses shooting pun selesai. Beberapa kru sudah membereskan perlengkapannya.

“udah kelar tuh. Ayo buruan.” Ajak Hasan yang sudah menyalakan kamera nya untuk meliput. Syifa dan Rangga berdiri mengikuti Hasan .

Kerumunan orang sudah mulai berdatangan. Menanti di depan pintu. Sudah menyiapkan kamera dan juga ponsel untuk merekam. Sudah was was jika nanti Via keluar. Benar saja 10 menit berlalu dalam kerumunan yang ditunggu datang juga.

Dan benar juga, ia sedang Bersama pasangan yang di kabarkan dating dengannya. Awalnya si laki laki yang menggandeng Via menunduk, sehingga wajahnya tidak terlalu jelas. Beberapa wartawan sudah melempar dengan pertanyaan.

“iya, ini pacar saya yang di Instagram. Sudah dulu ya. Saya mau ada acara soalnya.” Ucap Via sambil tersenyum di balik kerumunan orang.

Laki laki tersebut mendongakkan wajahnya sambil tersenyum ke arah orang orang. namun hanya seklias, sekilas yang mampu membuat Syifa menatap tak percaya. Ia menegang di tempat, tubuhnya kaku tiba tiba.

“ Shandy?”gumam Syifa yang membuat laki laki tersebut menoleh ke sumber suara.
.
.
.
.
.
.
.
Abi menikmati pekerjaanya di Jakarta. Biasanya ia disini hanya 2-3 hari, namun ini ia akan berbulan bulan di Jakarta. Ia menatap suasana caffe yang lumayan rame. Sesekali ia meminum kopi yang dibuatkan baristanya.

“mas Abi, tadi ada yang dateng trus nyariin mas Abi. Mau ajak kerja sama katanya” kata Rena kasir di coffee shopnya.

“trus orang nya dimana?”

“udah pergi sih, tadi buru buru gitu. Trus tadi dia minta nomor mas Abi, yaudah deh aku kasih. Gapapa kan mas?”

“ cowok cewek?”

“cewek sih mas.”

“yaudah lah re, makasi ya.”

Rena mengangguk dan undur diri. Ia malas jika berurusan dengan wanita. Bias runyam hidupnya. Abj memang tidak terlalu suka jika ada seseorang yang dekat dengannya. Eittsss, bukan . dia bukan homo. Dia mempunyai trauma di masa lalunya yang menyangkut dengan wanita. Maka dari itu, ia sedikit rishi jika berdekatan dengan yang Namanya wanita.

“lama lama suntuk juga gue” gumam Abi sambil berdiri meninggalkan ruangannya.

Ia berjalan keluar caffe untuk mencari udara segar. Melihat suasana outdoor yang terdapat mini gardennya. Abi duduk di salahsatu bangku sambil menikmati udara sore hari ini.  Ia melihat di sekelilingnya, matanya terpaku pada sebuah mobil yang terparkir di parkiran nya. Kaca mobil yang terbuka memudahkan Abi melihat seseorang di dalam mobil.

Abi menajamkan penglihatannya, tidak salah lagi. Tebakan Abi benar. Tak mau lebih lama di luar, Abi bergegas untuk masuk ke dalam caffe. Meninggalkan seseorang yang terus menatapnya sedari tadi.

“sial ngapain lagi tuh orang” gumam Abi dengan wajah yang memerah, menandakan bahwa Abi sedang menahan amarahnya.

Entah siapa yang membuat Abi mampu seperti ini. Abi sudah berusaha menghindari nya, tapi kenyataannya? Ah sudahlah.




Digantungin dikit gapapa lah ya?
Coba jawab, tadi Cipa liat Shandy knp sih? Kok sampe shock gitu?
Trs Abi kenapa juga, marah banget keliatannya.
Coba tebak 😄

AbimanyuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora